wmhg.org – JAKARTA. Walmart, baru-baru ini mengumumkan penjualan seluruh sahamnya di raksasa e-commerce China, JD.com, senilai US$3,6 miliar. Langkah ini menandai fokus Walmart yang semakin kuat untuk memperluas merek-merek miliknya di pasar China.
Dalam pengajuan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Walmart mengungkapkan bahwa mereka telah sepenuhnya melepaskan hampir 10 persen kepemilikan sahamnya di JD.com. Sebagai bagian dari transaksi ini, Walmart menjual 289 juta saham biasa JD.com, yang setara dengan 144,5 juta saham perusahaan China tersebut yang diperdagangkan di New York.
Penjualan saham ini dilakukan melalui perantara Morgan Stanley dengan diskon 11 persen dari harga penutupan JD.com di New York pada hari Selasa, yaitu US$24,95 per saham. Dengan demikian, Walmart berhasil mengumpulkan sekitar US$3,6 miliar dari penjualan ini.
JD.com juga melaporkan bahwa mereka telah menghabiskan US$390 juta untuk membeli kembali sahamnya sendiri dalam sebuah transaksi pada hari Rabu. Saham perusahaan yang terdaftar di Hong Kong turun hingga 12 persen pada awal perdagangan menyusul berita ini.
Sejarah Investasi Walmart di JD.com
Walmart pertama kali mengakuisisi saham di JD.com pada tahun 2016 sebagai imbalan atas penjualan situs e-commerce China miliknya, Yihaodian, kepada JD.com. Pada tahun yang sama, Walmart hampir menggandakan kepemilikannya dengan terus berinvestasi di JD.com.
Kolaborasi antara Walmart dan JD.com semakin berkembang, termasuk peluncuran toko-toko Walmart dan Sam's Club di platform e-commerce JD.com dan kemitraan pengiriman di beberapa kota di China. Namun, seiring waktu, JD.com menghadapi persaingan yang semakin ketat dari Pinduoduo dan Alibaba, yang mengancam posisinya di pasar e-commerce China.
Baca Juga: Investor Berhati-hati Jelang Data Inflasi, Saham AS Berakhir Stabil
Fokus Baru Walmart di Pasar China
Keputusan Walmart untuk menjual seluruh sahamnya di JD.com mencerminkan perubahan strategi perusahaan yang kini lebih fokus pada pengembangan bisnisnya sendiri di China. Gerai Sam's Club milik Walmart semakin populer di kalangan konsumen China yang cermat dan hemat biaya.
Walmart menyatakan bahwa mereka akan tetap menjaga kerja sama dengan JD.com, namun penjualan ini memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada pengembangan bisnis di China, termasuk pengoperasian Walmart Supercenter dan Sam's Club, serta mengalokasikan aset ke prioritas lain.
Dalam tahun fiskal terakhir yang berakhir pada 31 Januari, penjualan Walmart di China meningkat 16 persen menjadi US$17 miliar, meskipun kontribusi pasar ini masih kurang dari 4 persen dari total penjualan global mereka.