wmhg.org – JAKARTA. Warren Buffett, seorang investor legendaris, terkenal karena kemampuannya dalam menemukan nilai di pasar keuangan.
Perusahaan miliknya, Berkshire Hathaway (NYSE: BRK.A)(NYSE: BRK.B), sering kali dijadikan acuan oleh banyak investor ketika membuat keputusan investasi.
Ketika Buffett atau manajer lainnya di Berkshire membeli saham, investor lain biasanya mengikuti langkah tersebut dengan keyakinan bahwa mereka telah melihat nilai yang signifikan.
Namun, bagaimana jika yang terjadi sebaliknya? Apa yang harus dipikirkan investor ketika mereka melihat bahwa Buffett justru menjual saham dan menumpuk kas? Apakah ini pertanda bahwa Buffett melihat adanya risiko di pasar?
Sebagai contoh, penjualan saham Apple oleh Buffett mungkin lebih berkaitan dengan pertimbangan pajak keuntungan modal yang meningkat, dan dampaknya terhadap pemegang saham Berkshire, daripada pandangan negatif terhadap Apple itu sendiri.
Apple tetap menjadi perusahaan yang dominan di pasar dan masih menjadi salah satu investasi terbesar dalam portofolio Berkshire.
Investor sebaiknya tidak mengabaikan valuasi ketika memilih saham untuk diinvestasikan. Meskipun Anda optimis terhadap prospek jangka panjang suatu perusahaan, membeli saham dengan valuasi yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan pengembalian yang lambat.