wmhg.org – JAKARTA. Di tengah ketidakstabilan pasar akibat pidato Hari Pembebasan Presiden Donald Trump pada 2 April yang mengumumkan tarif global besar-besaran, miliarder dunia mengalami kerugian besar.
Namun, Warren Buffett justru menambah US$11,5 miliar ke dalam kekayaannya sepanjang tahun ini. Meskipun kekayaannya sempat turun US$14,5 miliar dari puncaknya baru-baru ini, total kekayaan sang Oracle of Omaha kini mencapai US$153,5 miliar, menjadikannya orang terkaya keempat di dunia, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Strategi Pertahanan Buffett: Dari Saham ke Surat Utang Negara
Mengutip financialexpress, walaupun saham perusahaan konglomerasi miliknya, Berkshire Hathaway Inc., turun 8,8% sejak 2 April, angka ini masih lebih baik dibandingkan indeks S&P 500 yang anjlok 10,7% pada periode yang sama.
Buffett, kini berusia 94 tahun, mengambil langkah ekstrem dengan menjual saham senilai US$134 miliar, dan mengalihkan aset ke dalam bentuk tunai yang mencapai rekor US$334 miliar, sebagian besar berupa surat utang AS jangka pendek. Strategi konservatif ini terbukti melindungi Berkshire dari dampak terburuk gejolak pasar.
Baca Juga: Pasar Ambruk! Inilah Wejangan Warren Buffett yang Harus Diketahui Setiap Investor
Langkah Antisipatif: Pangkas Kepemilikan di Apple dan Bank
Sebelum saham Apple anjlok 28% karena eksposur tinggi terhadap pasar Tiongkok yang terdampak tarif Trump, Buffett telah memangkas dua pertiga kepemilikannya di perusahaan teknologi tersebut. Ia juga mengurangi sahamnya di Bank of America dan Citigroup, yang masing-masing telah merosot lebih dari 20% tahun ini.
Selain Buffett, hanya segelintir miliarder yang berhasil mencatatkan peningkatan kekayaan:
-
Francoise Bettencourt Meyers, pewaris L'Oréal, menambah US$1,8 miliar ke kekayaannya dan menempati posisi ke-19 di daftar Bloomberg.
-
Zhang Yiming, pendiri ByteDance (induk TikTok), menjadi penambah kekayaan terbesar, dengan lonjakan sebesar US$13,6 miliar, menduduki posisi ke-23.
Namun Zhang juga menghadapi tekanan dari kebijakan administrasi Trump yang mengancam akan melarang TikTok di AS kecuali ByteDance menjualnya ke pembeli non-Tiongkok, setelah perintah pemisahan yang dikeluarkan pada 2024.
Presiden Trump mengungkapkan bahwa Tiongkok hampir menyelesaikan kesepakatan sebelum menarik diri setelah dikenakan tarif tambahan sebesar 34% untuk semua impor Tiongkok ke AS. Kecuali Rusia, seluruh negara terkena dampak kebijakan tarif baru ini, memperburuk ketidakpastian global.
Baca Juga: Tumpukan Uang Tunai Warren Buffett Capai Rp 5.437 Triliun, Apa Artinya?
Kerugian Besar di Kalangan Raksasa Teknologi dan Merek Global
Sementara Buffett dan beberapa lainnya berhasil menambah kekayaan, sebagian besar raksasa teknologi mengalami kerugian besar:
-
Elon Musk, orang terkaya dunia, kehilangan US$134,7 miliar sejak awal tahun akibat saham Tesla yang jatuh lebih dari 50% sejak pertengahan Desember. Dalam satu hari, kekayaannya terpangkas US$4,4 miliar.
-
Sentimen negatif terhadap Musk meningkat tajam, seiring peran aktifnya di DOGE, yang memangkas US$1 triliun anggaran pemerintah federal. Protes publik mulai terlihat lewat stiker anti-Musk dan aksi vandalisme di dealer Tesla.
-
Mark Zuckerberg (Meta) kehilangan US$24,5 miliar, Jeff Bezos (Amazon) kehilangan US$42,6 miliar, dan Bernard Arnault (LVMH) kehilangan US$26,2 miliar.
Kekayaan kolektif 500 orang terkaya di dunia turun lebih dari US$500 miliar hanya dalam dua sesi perdagangan pasca pengumuman tarif Trump.