Jakarta, wmhg.org Indonesia – ABI Research, sebuah lembaga penelitian yang berpusat di London, menyatakan Grab jadi pemimpin pasar di sektor transportasi online atau ojek online Asia Pasifik termasuk di Indonesia dan Vietnam.
Dalam risetnya, ABI Research mengungkapkan Grab menguasai 11,4% pasar ride hailing Asia Pasifik dengan dominasi di pasar Indonesia dan Vietnam. Ini merupakan riset kedua yang dikeluarkan oleh ABI Research setelah tahun 2018.
Baca:
Penetrasi ke Asuransi, Gojek disuntik Investasi dari AIA
Grab menguasai pasar Indonesia sebesar 64% dan Vietnam 74%. Gojek, pesaing terdekat Grab, memiliki 35,3 persen dari pasar Indonesia sementara Go-Viet memiliki 10,3 persen dari pasar Vietnam.
Menurut ABI, kepemimpinan pasar ini merupakan buah keberhasilan Grab menjadi super app yang dapat menangkap volume permintaan masyarakat yang begitu besar selain transportasi, yaitu dengan menyediakan layanan pengiriman barang dan makanan, serta layanan keuangan melalui layanan GrabExpress, GrabFood, GrabFresh, dan GrabFinancial.
Pertumbuhan transportasi online mengalami perlambatan. Setelah mencapai 22 miliar perjalanan pada 2018, tahun ini diperkirakan akan ditutup dengan angka perjalanan sedikit di bawah 22 miliar, ujar James Hodgson, Smart Mobility Principal Analyst at ABI Research, dalam keterangan resmi yang diterima wmhg.org Indonesia, Rabu (18/9/2019).
Oleh sebab itu pengembangan layanan di luar transportasi adalah keniscayaan. Hodgson mencontohkan, di Amerika Serikat, ketika sektor transportasi Uber hanya tumbuh 9% pada kuartal II-2019, UberEats tumbuh impresif mencapai 89% pada periode yang sama.
Baca:
Mampukah Anterin Taklukkan Grab & Gojek Tanpa Bakar Uang?
Menurut Hodgson, operasi ride hailing makin tertekan dengan langkah-langkah meningkatkan insentif pengemudi dan mensubsidi tarif untuk mencari pelanggan baru dan memperluas pangsa pasar. Karena itu, pengembangan untuk menjadi supermarket layanan smart mobility yang dilakukan Grab merupakan contoh suatu upaya inovasi yang berhasil.