Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa emiten properti terpantau melesat pada perdagangan sesi I Senin (29/4/2024), di tengah kabar bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Per pukul 10:23 WIB, terpantau ada lima saham properti yang berhasil menguat pada sesi I hari ini, di mana saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menjadi yang paling kencang penguatannya yakni melonjak 3,43% ke posisi Rp 422/saham.
Sedangkan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menjadi yang paling minor penguatannya pada sesi I hari ini, yakni menguat 0,49% menjadi Rp 1.025/saham.
Berikut pergerakan beberapa saham properti pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
Pakuwon Jati | PWON | 422 | 3,43% |
Summarecon Agung | SMRA | 555 | 2,78% |
Ciputra Development | CTRA | 1.225 | 1,24% |
Agung Podomoro Land | APLN | 99 | 1,02% |
Bumi Serpong Damai | BSDE | 1.025 | 0,49% |
Sumber: RTI
Sebelumnya per hari ini, Presiden Jokowi mulai berkantor di IKN. Rencananya Jokowi akan menerima tamu di ruang kerja kantor presiden di IKN.
\”Pagi ini Bapak Presiden akan menerima Tamu/Audiensi dan Rapat di ruang Kerja Bapak Presiden di Kantor Presiden di IKN ini, seperti kegiatan acara harian saat Bapak berkantor di Istana Merdeka Jakarta,\” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M Yusuf Permana, kepada wartawan, Senin (29/7/2024).
Yusuf menjelaskan rencana Jokowi akan rapat dengan jajaran Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Selain itu Jokowi diagendakan menerima jajaran Forkompinda Kaltim. Rencananya Jokowi akan berada di IKN hingga Rabu, (31/7/2024).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta rombongan sudah berkegiatan di IKN sejak Minggu kemarin.
Jokowi beserta influencer yang diajak pada kunjungan ini meninjau kondisi pembangunan jalan tol IKN dengan konvoi bersepeda motor.
Kemudian ikut meresmikan Jembatan Pulau Balang, Kabupaten Penajam Paser Utara, serta meninjau progres pembangunan Istana Kepresidenan IKN, dan ditutup dengan makan malam bersama di kawasan glamping IKN.
Di lain sisi, kenaikan beberapa saham properti juga terjadi di tengah membaiknya sentimen pasar global, terutama terkait optimisme pasar akan prospek pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).
Pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pekan ini untuk periode Juli 2024 dinilai pasar masih cenderung menahan suku bunganya di level 5,25-5,50%.
Namun survei CME FedWatch Tool menunjukkan sekitar 88,2% pelaku pasarmeyakini The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bp) ke level 5,00-5,25% pada September 2024.
Hal ini tak lepas dari data ekonomi AS yang secara umum semakin melandai.
Data terakhir yakni pada akhir pekan lalu, Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi/PCE pada Juni lalu mencapai 2,5% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih rendah dari posisi Mei lalu yang mencapai 2,6%.
Sedangkan secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi PCE mencapai 0,1%, sedikit lebih tinggi dari Mei lalu yang mencapai 0%.
Sementara itu inflasi PCE inti, yang mengecualikan harga makanan dan energi naik 0,2% pada Juni 2024, dari bulan sebelumnya mencapai 0,1%.
Dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), indeks PCE Inti naik 2,6%.
Dengan data inflasi PCE yang sudah sesuai dengan ekspektasi pasar, maka harapan pasar akan pemangkasan suku bunga The Fed yang dapat dilakukan pada pertemuan September mendatang pun semakin terbuka lebar.
Sektor properti yang sejatinya diprediksi bangkit pada tahun ini, kembali tertahan karena cenderung terbebani oleh masih terjadinya era suku bunga tinggi.
Namun dengan semakin optimisnya pasar akan berakhirnya era suku bunga tinggi, dapat menjadi katalis positif bagi sektor properti karena dengan semakin terjangkaunya suku bunga acuan, maka tingkat kredit juga cenderung terjangkau bagi masyarakat, terutama terkait kredit perumahan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]