Jakarta, CNBC Indonesia – PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) atau produsen emas Antam mencatat penjualan hingga semester I tahun 2024 naik 7,01% menjadi Rp 23,18 triliun dari periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp Rp 21,66 triliun.
Seiring dengan meningkatnya pendapatan, maka beban pokok pendapatan ANTM juga naik 21,58% menjadi Rp 21,18 triliun dari Rp 17,42 triliun.
Karena beban lebih besar daripada pendapatan, maka laba kotor Antam turun 52,8% menjadi Rp 2,00 triliun dari Rp 4,24 triliun.
Selanjutnya, beban usaha umum dan administrasi turun menjadi Rp 1,25 triliun dari Rp 1,46 triliun, serta beban usaha penjualan dan pemasaran juga turun menjadi Rp 214,2 miliar dari 453,6 miliar. Sehingga total beban usaha menjadi turun Rp 1,47 triliun dari Rp 1,91 triliun.
Sementara, dari pos penghasilan lain-lain, Antam terbantu dari penghasilan keuangan yang naik menjadi Rp 277,9 miliar dari Rp 64,2 miliar dan laba selisih kurs bersih menjadi Rp 576,3 miliar dari sebelumnya yang mencatat rugi sebesar Rp 318,8 miliar, sehingga penghasilan bersih lain-lain meroket 720% menjadi Rp 1,117 triliun dari Rp 136,1 miliar.
Karena laba sebelum pajak penghasilan turun menjadi Rp 1,65 triliun dari sebelumnya Rp 2,46 triliun, dikurangi beban penghasilan, maka laba periode berjalan turun 19,6% menjadi Rp 1,51 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp 1,88 triliun.
Adapun total aset hingga Juni 2024 mengalami penurunan sebesar 9,46% menjadi Rp 39,1 triliun dari Desember 2023 yang sebesar Rp 42,8 triliun.