wmhg.org – Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Wildan Anwar, mengaku sempat diintimidasi oleh bawahannya terkait mutasi. Wildan kemudian melapor ke Polsek Senen.
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan mantan Koordinator Lapangan Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) yang dilaporkan mengintimidasi itu telah dimutasi menjadi analisis dan penelaah di kantor Sudinhub
Jakarta Pusat (Jakpus).
Setelah saya sampai kantor, turun dari mobil, saya sempat menyapanya. Tapi yang bersangkutan justru mendatangi saya dan mendorong saya dengan dadanya sebanyak dua kali, kata Wildan saat dihubungi di Jakarta, Senin (29/7/2024).
Wildan menyebutkan, beberapa hari terakhir pelaku memang terlihat emosional. Menurut Wildan, mutasinya ini sudah diinformasikan sejak beberapa waktu lalu, terutama saat apel Senin (22/7) lalu.
Posisi yang saat ini ditawarkan kepada pegawai tersebut, kata Wildan, justru lebih tinggi dari posisi koordinator lapangan (korlap). Namun, yang bersangkutan tetap menolak ditugaskan ke kantor.
Wildan mengatakan mutasi ini juga dilakukan setelah menimbang beberapa aspek di lapangan setiap kali kegiatan penindakan. Salah satunya psikologi yang tidak stabil dan tidak menerapkan sikap humanis.
Dia tolak terus. Bukan dikandangkan, tapi diberikan tugas lebih baik, jadi analisis penelaah, kata Wildan.
Setelah dimutasi menjadi staf penelaah dan analisis, posisi korlap kembali dipegang oleh Haryo Bagus. Hal ini mengingat posisi korlap berada di bawah tugas Kepala Seksi Pengendalian Operasional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Selain itu, Wildan menyebutkan bahwa yang bersangkutan juga sempat menyerang Haryo yang pada saat mendampingi Wildan dan merekam kejadian.
Tindakan itu kata dia, juga sudah dilaporkan ke Polsek Senen sebagaimana arahan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Kapolsek Senen, AKP Bambang Santoso membenarkan adanya keributan di Kantor Sudinhub Jakpus. Pihaknya juga memerintahkan Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) untuk melakukan pengecekan lokasi.
Kalau laporan tertulis belum ada, tapi tadi Kasudinhub Jakpus menelepon saya secara langsung terkait peristiwa tersebut. Makanya saya perintahkan Kanit untuk datang ke TKP untuk dicek, kata Bambang.
Sementara mantan Koordinator Lapangan Sudinhub Jakarta Pusat, WS Laoli, yang dilaporkan ke polisi membantah telah melakukan intimidasi ke Kepala Sudinhub Jakpus Wildan Anwar.
Laoli mengaku bahwa nada bicaranya sempat meninggi saat menghadap Wildan di kantor Sudinhub Jakpus pada Senin pagi dan menanyakan surat keputusan mutasi.
Enggak ada baku hantam, enggak ada intimidasi. Saya juga hanya mempertanyakan kenapa saya dipermalukan di depan umum, kata Laoli. (Antara)