wmhg.org – JAKARTA. Minim katalis pendorong, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2024 berpotensi melambat bila dibandingkan dengan capaian pertumbuhan kuartal I-2024 yang sebesar 5,11% secara tahunan atau year on year (yoy).
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Andry Asmoro menghitung, pertumbuhan ekonomi periode April 2024 hingga Juni 2024 mungkin berada di kisaran 4,98% yoy, alias di bawah 5% yoy.
Asmo, sapaan akrabnya, mengungkapkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut disebabkan oleh normalisasi aktivitas ekonomi.
“Setelah pada kuartal sebelumnya ada pemilihan umum (pemilu) dan peningkatan konsumsi saat momen Ramadan,” tutur Asmo kepada KONTAN, Jumat (2/8).
Sebagai motor pertumbuhan ekonomi, konsumsi rumah tangga juga diyakini akan tumbuh melambat. Asmo memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal II-2024 mentok di 4,7% yoy, atau melambat dari pertumbuhan 4,91% yoy pada kuartal I-2024.
Pun belanja pemerintah diperkirakan tumbuh 11,2% yoy pada kuartal II-2024, melambat dari pertumbuhan 19,90% yoy pada kuartal I-2024.
Kabar baiknya, pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi berpotensi ngegas. PMTB diperkirakan tumbuh 4,7% yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan 3,8% yoy pada kuartal sebelumnya.
“Pertumbuhan PMTB ini didorong oleh pertumbuhan penjualan semen untuk pembangunan properti,” tambah Asmo.
Kemudian net ekspor juga diperkirakan tumbuh lebih baik dari kuartal sebelumnya. Hanya, Asmo tak menjelaskan lebih lanjut mengenai angka perkiraan terkait net ekspor ini.
Bila tak ada aral melintang, Badan Pusat Statistik (BPS) bakal mengumumkan capaian pertumbuhan kuartal II-2024 pada Senin, 5 Agustus 2024.
Masyarakat dapat menyaksikan pengumuman dari otoritas statistik di kanal YouTube BPS, yaitu BPS Statistic, mulai pukul 11.00 WIB.