wmhg.org – Bencana banjir bandang terjadi di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (25/8/2024) lalu. Berikut adalah lima fakta bencana banjir bandang Ternate.
1. Pencarian Korban Terus Berlanjut
Koordinator Posko Tanggap Darurat, Rizal Marsaoly menyebutkan pencarian korban banjir bandang Ternate masih terus berlanjut. Data terakhir, per 26 Agustus tercatat 16 orang meninggal dunia, 9 orang luka – luka dengan tiga di antaraya menjalani rawat jalan dan enam rawat inap. Dengan terus dilakukannya pencarian, kemungkinan jumlah korban bisa terus bertambah.
2. SAR Gabungan Terjun
Pencarian korban dilakukan oleh tim SAR Gabungan. Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso menyebutkan jumlah korban tersebut didapatkan berdasarkan pendataan oleh personel SAR gabungan di lapangan.
Tim SAR gabungan tersebut terdiri dari personel Kantor SAR Ternate, TNI, Polri, BPBD, Tagana Pemerintah Kota Ternate, relawan dan warga Kelurahan Rua. Kantor SAR Ternate mengerahkan dua unit mobil rescue, peralatan evakuasi, medis dan komunikasi untuk memaksimalkan upaya pencarian dan pertolongan korban.
3. Imbauan Kepada Masyarakat
Demi membantu percepatan proses pencarian, pihaknya mengimbau bagi masyarakat yang merasa ada anggota keluarganya hilang setelah bencana terjadi diharapkan untuk melapor ke petugas gabungan di lokasi bencana yang dipimpin oleh Kepala Kantor SAR Ternate Fathur Rahman.
Hal tersebut dikarenakan tim SAR gabungan saat ini masih berupaya melakukan proses evakuasi sejumlah warga dari material bangunan yang roboh usai diterjang banjir bandang pada pukul 03.30 WIT Minggu dini hari. Kondisi cuaca di Kecamatan Rua, Pulau Ternate dengan hujan intensitas ringan turut menghambat proses evakuasi korban.
4. Jumlah Pengungsi
Tim SAR mencatat sedikitnya ada 130 jiwa warga Kecamatan Rua yang membutuhkan tempat pengungsian. Jumlah ini tidak bisa mewakili seluruh jumlah korban karena sebagian besar warga yang tidak bisa lagi menempati rumah memilih untuk tinggal bersama anggota keluarga yang lain. Pemerintah juga belum melaporkan kalkulasi kerugian atas kerusakan infrastruktur.
5. Lokasi Pengungsian
Merespons dampak bencana banjir bandang Ternate, SMK Negeri 4 Ternate disiapkan sebagai lokasi pengungsian utama. Kebutuhan tempat tidur berupa matras juga telah disiapkan oleh Dinas Sosial Maluku Utara. Sementara itu para pengungsi juuga tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan logistik.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni