wmhg.org – Tindakan bunuh diri, sebagaimana dilakukan oleh mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Aulia Risma Lestari, menjadi suatu tanda seseorang alami masalah mental yang berat.
Psikiater dr. Elvine Gunawan, Sp.KJ., menjelaskan bahwa ada empat penyebab paling sering seseorang ingin bunuh diri. Di antaranya, adanya perasaan hilang harapan, merasa tidak ada bantuan atau pertolongan yang bisa didapatkan ketika ada masalah, kemarahan yang hebat, serta kepanikan.
Itu biasanya empat hal yang paling membuat orang tercetus untuk melakukan bunuh diri, kata dokter Elvine saat dihubungi wmhg.org, Kamis (15/8/2024).
Keinginan untuk bunuh diri itu sebenarnya masih bisa dicegah apabila korban mendapatkan pertolongan dari orang lain. Bantuan yang didapat tak harus secara materil untuk menyelesaikan masalahnya, tetapi penting juga dukungan secara emosional.
Kalau memang ada pertolongan, terus perasaan putus asanya ada yang nolongin, perasaan buntunya ada yang mencerahkan, itu keinginan bunuh dirinya akan berkurang, ujar dosen Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Parahyangan tersebut.
Dari berbagai informasi yang beredar, mendiang Aulia disebut mengalami berbagai masalah hidup, mulai dari dugaan perundungan atau bullying, pelecehan verbal, hingga masalah kesehatan yang mengganggu pekerjaannya.
Kondisi seperti itu, lanjut dokter Elvine, bisa jadi pemicu mendiang Aulia alami putus asa yang berat.
Dilihat dari kondisinya dan ceritanya, kemungkinan dia mengalami rasa putus asa yang sangat besar. Karena beberapa kali dia juga menyatakan ingin mengundurkan diri (dari PPDS), ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, korban diduga tak kuat menahan bullying selama menjalani program PPDS anestesi Undip. Akan tetapi, rektorat Undip membantah adanya perundungan di kampus.
Kasus itu pun turut ditangani oleh Kementerian Kesehatan dengan lakukan penyelidikan bersama pihak kampus.