wmhg.org – Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, disebut ingin mempelajari soal islam yang merupakan agama mayoritas masyarakat Indonesia saat melakukan kunjungan ke Tanah Air pada 3 sampai 6 September 2024. Paus dianggap memiliki ketertarikan untuk mengetahui komunitas lintas agama.
Hal ini disampaikan oleh Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo. Karena itu, Suharyo menyebut Paus berencana melakukan kunjungan ke Masjid Istiqlal di Jakarta.
Saya sering mendengar cerita mengenai ini, Paus ingin menghargai negara bangsa kita dan tentu saja komunitas lintas agama meghargai dan mendorong supaya persaudaraan seperti ini terus dirawat dan dikembangkan, ujar Suharyo Gedung KWI, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024).
Bahkan, dalam beberapa kesempatan ia kerap menemui para pemimpin islam Indonesia di Vatikan.
Secara khusus Vatikan ingin belajar banyak mengenai Islam di Indonesia. Oleh karena itu seringkali kalau ada acara di vatikan pemimpin-pemimpin Islam Indonesia banyak diundang dan diharapkan berbicara, jelasnya.
Sebab, kata Suharyo, islam di Indonesia memiliki perbedaan dengan negara lainnya, khususnya negara Timur Tengah. Paus ingin mempelajarinya lebih jauh.
Karena Islam di Indonesia itu berbeda dibandingkan dengan Islam yang di Pakistan, atau yang di timur tengah, jadi itu menarik untuk saudara kita di Eropa khsusunya untuk Vatikan yang mempunyai perhatian yang istimewa kepada komunitas agama, pungkasnya.
Diketahui, kedatangan Paus Fransiskus merupakan bagian dari perjalanan apostolik ke sejumlah negara, yakni ke Port Moresby di Papua Nugini dan Vanimo dari 6-9 September 2024, Dili Timor Leste dari 9-11 September 2024 dan Singapura pada 11-13 September 2024.
Sementara Indonesia akan menjadi negara paling lama yang dikunjungi Paus dalam perjalanan ini. Paus direncanakan tiba di Tanah Air pada tanggal 3 September 2024 siang.
Lalu, keesokan harinya atau pada 4 September 2024, pemimpin umat Katolik tersebut dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.
Kemudian, pada 5 September 2024, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan dilanjutkan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).