wmhg.org – Pengamat politik Ikrar Nusa Bakti menilai dinamika politik yang mengitari mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini memperlihatkan gejala pertarungan citra yang cukup tajam
Terutama terkait isu ijazah palsu Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) serta dukungan publik yang masih mengalir kepadanya.
“Ini seperti show of force dari Joko Widodo untuk menunjukkan bahwa dia masih dihormati oleh anggota kabinet masa lalunya, dan masih banyak rakyat yang datang ke rumahnya,” ujar Ikrar dikutip dari tayangan video di kanal YouTube pribadinya, Rabu (16/4/2025).
Menurutnya, fenomena masyarakat yang mendatangi kediaman Jokowi dapat dilihat sebagai simbol dukungan moral dan politik.
Di sisi lain, muncul pula kelompok yang mempertanyakan keabsahan ijazah Jokowi dari UGM, yang disebut sebagai upaya untuk menyerang kredibilitasnya.
“Ini bagian dari pertarungan image, antara orang-orang alumni UGM yang ingin menggeruduk rumah dia untuk menanyakan ijazah dari UGM dengan rakyat yang masih datang ke rumahnya untuk menunjukkan dukungan atau spirit pribadi, ujarnya.
Ia menegaskan bahwa situasi seperti ini berpotensi membahayakan jalannya pemerintahan saat ini. Oleh karena itu, menurut Ikrar, masyarakat perlu belajar dari gejolak politik yang tengah terjadi. Terutama mengenai tudingan ijazah palsu Jokowi yang dibela UGM namun dengan dalih data kemahasiswaannya hilanh.
Tidak mungkin kalau universitas tidak punya data pribadi mahasiswa alumninya. Kemudian tidak mungkin ijazah hilang dari catatan kampus, apakah itu di universitas ataupun di departemen ataupun di fakultas tempat dia kuliah, katanya.
Di tengah hiruk-pikuk ini, Ikrar mengajak masyarakat untuk tidak terjebak dalam drama politik semata, melainkan fokus menjaga nalar publik dan integritas lembaga pendidikan.
Diketahui, polemik dugaan ijazah palsu Jokowi itu telah dibawa ke ranah hukum. Tim pengacara yang tergabung dalam TIPU UGM atau akronim dari Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu mendaftarkan gugatan perbuatan melawan hukum (PMH) ke Pengadilan Negeri (PN) Kota Solo pada Senin (14/4/2025).
Sementara itu pihak UGM mengklaim telah menunjukkan bukti-bukti yang memastikan kalau Jokowi benar lulusan Fakultas Kehutanan kampus tersebut. Bukti-bukti tersebut ditunjukkan melalui sesi audiensi bersama perwakilan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), yakni Roy Suryo, Tifauzia dan Rismon Hasiholan.