wmhg.org – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Teguh Setyabudi memastikan, Jakarta siap untuk menghadapi musim hujan yang saat ini sudah mulai intens terjadi. Berbagai persiapan dilakukan demi memitigasi kemungkinan genangan dan banjir.
Senin (18/11), Pj. Gubernur Teguh Setyabudi meninjau banjir rob yang melanda kawasan Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Ia menyatakan, berbagai upaya tengah dilakukan untuk menangani genangan air rob melalui pemetaan lokasi-lokasi banjir. Ia juga meminta agar jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk rutin memantau kondisi di lapangan.
Kemarin sudah lihat beberapa area di sekitar Pantai. Sekarang kita melihat di area Muara Angke ini. Tadi sudah bicara dengan Pak RW dan Pak RT untuk dicarikan solusinya, ujar Teguh.
Dalam peninjauan tersebut, ia memberikan bantuan bahan pokok bagi warga terdampak banjir rob. Adapun banjir rob ini terjadi sejak Jumat (15/11) lalu pukul 09.00 WIB dan kembali surut pada 12.00 WIB. Namun kembali menggenangi area tersebut pada hari berikutnya pada waktu yang sama.
Teguh mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta berupaya untuk mempercepat pembangunan tanggul pantai yang saat ini masih dalam pengerjaan empat kilometer lagi. Ia juga menginstruksikan kepada jajaran Pemprov DKI Jakarta agar memperhatikan aliran air saat tergenang, supaya dapat segera surut dalam waktu singkat, serta percepatan pembangunan tanggul pada 2025 untuk mengatasi banjir rob.
Kami juga terus berkoordinasi dalam menangani permasalahan ini bersama-sama. Baik itu lintas OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Dinas Sosial, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan Wali Kota Jakarta Utara, kata Teguh.
Menurutnya, dalam siaga musim hujan ini, berbagai persiapan dilakukan. Misalnya, memastikan kesiapan infrastruktur pengendalian banjir. Termasuk memantau operasional rumah pompa dan perbaikan saluran air di beberapa titik rawan banjir di Jakarta.
Kunjungi Rumah Pompa
Pj., Gubernur Teguh juga meninjau langsung Rumah Pompa Waduk Pluit di Jakarta Utara pada awal November 2024, untuk memastikan seluruh sistem pompa berfungsi optimal. Menurutnya, rumah pompa ini memiliki peran strategis dalam pengendalian banjir di wilayah Jakarta, termasuk kawasan pusat pemerintahan. Kesiapan rumah pompa dan sarana pendukungnya harus diperiksa secara detail agar bisa bekerja secara maksimal ketika dibutuhkan, ucapnya.
Tidak hanya di Waduk Pluit, Teguh pun mengunjungi Rumah Pompa Green Garden di Jakarta Barat. Sarana ini, disebutnya, telah membantu mengurangi risiko banjir di sekitar Perumahan Green Garden dan Jalan Panjang.
Keberadaan rumah pompa ini dinilai sangat bermanfaat pula bagi warga setempat. Seperti yang disampaikan Ketua RW 02 Kedoya Utara, Mahrup Usman, bahwa penanganan banjir kini lebih terkontrol berkat rumah pompa tersebut.
Selain rumah pompa, Pj. Gubernur juga memantau perbaikan saluran air di Jakarta Selatan, tepatnya di sepanjang Jalan Adityawarman dan Jalan Tirtayasa. Penyempitan saluran yang semula menghambat aliran air, kini sudah diperlebar dan diperdalam untuk mencegah genangan. Pelebaran saluran ini merupakan langkah penting, agar aliran air hujan tidak terhambat dan banjir bisa dicegah, tutur Teguh.
Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan pompa mobile di berbagai titik rawan genangan di lima wilayah kota. Begitu pula pengerahan petugas siaga yang siap membantu warga jika terjadi genangan air.
Dengan berbagai upaya ini, Teguh memastikan, Jakarta siap menghadapi musim hujan. Kami akan terus memantau dan memperbaiki infrastruktur pengendalian banjir, serta mengimbau masyarakat untuk turut berpartisipasi dengan tidak membuang sampah sembarangan, paparnya.
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta August Hamonangan mendorong Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi DKI Jakart, untuk mengoptimalkan sistem drainase dan mempercepat pengerukan sungai sebagai upaya antisipasi banjir. Ia pun mengingatkan, sosialisasi penting di daerah rawan banjir, agar warga bisa bersiap lebih awal. “Kami berharap, koordinasi antara Pemprov dan instansi terkait berjalan baik untuk memastikan kesiapan maksimal menghadapi musim hujan,” bebernya.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Heri Kustanto meminta pula Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menambah jumlah tenda untuk pengungsi perempuan, khususnya ibu hamil dan menyusui. Ada masukan dari masyarakat terkait tenda untuk ibu-ibu hamil dan menyusui agar juga menjadi perhatian dan jika bisa ditambahkan dengan kebutuhan susu bagi balita, urainya.
Selain itu, Heri juga mengimbau BPBD DKI Jakarta supaya memperhatikan penyediaan fasilitas lain yang dibutuhkan pengungsi, seperti fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK). Pihaknya pun mendorong penambahan perahu karet untuk membantu penanganan warga terdampak banjir.