wmhg.org – Meirizka Widjaja (MW), Ibunda terdakwa Gregorius Ronald Tannur rela merogoh uang sebesar Rp3,5 miliar demi menyogok hakim untuk membebaskan putranya terkait kasus kematian Dini Sera Afrianti. Fakta permainan uang istri politikus PKB, Edward Tannur itu terungkap setelah resmi ditetapkan sebagi tersangka oleh Kejaksaan Agung RI pada Senin (4/11/2024).
Terkait alur penyuapan Meirizka Widjaja diungkapkan oleh Direktur penyidikan Jampidsus pada Kejagung, Abdul Qohar.
Menurutnya, peristiwa ini bermula ketika Meirizka bertemu dengan pengacara Lisa Rahmat alias LR yang lebih dulu menjadi tersangka kasus tersebut. Ibunda Ronald Tannur meminta LR untuk menjadi pengacara anaknya.
“Kami ketahui bahwa ibunda Ronald Tanur ini berteman akrab dengan LR karena anak LR dan anak MW ini atau Ronald Tanur ini pernah satu sekolah. Jadi mereka sudah lama saling kenal,” beber Qodar di Kejagung RI, Seninmalam.
Kemudian, pada 5 Oktober 2023 LR bertemu dengan MW di sebuah coffe shop, di wilayah Surabaya untuk membahas peristiwa yang telah dialami oleh Ronald Tannrr.
Pertemuan tersebut kemudian berlanjut pada tanggal 6 Oktober 2023, pertemuan antara MW dan LR dilaksanakan di Kartor LR yang beralamat di Jalan Kendalsari Raya Nomor 51/52, Surabaya.
“LR menyampaikan kepada tersangka MW ada hal-hal yang perlu dibiayai dalam pengurusan perkara Ronald Tanur dan langkah-langkah yang akan ditempuh,” jelasnya.
Kemudian, LR meminta kepada eks pejabat Mahkamah Agung Zarof Ricar (ZR) agar diperkenalkan kepada pejabat di Pengadilan Negeri Surabaya dengan inisial R dengan maksud untuk memilih majelis Hakim yang akan menyidangkan perkara Ronald Tanur.
“LR meminta kepada ZR minta tolong agar diperkenalkan ke seorang tadi dengan maksud supaya dapat memilih Majelis Hakim yang akan menyidangkan perkara Ronald Tanur,” ucapnya.
“Kemudian, LR bersepakat dengan tersangka MW untuk biaya pengurusan perkara Ronald Tanur berasal dari tersangka MW,” sambungnya.
LR kemudian bersepakat dengan MW untuk biaya pengurusan Ronald Tannur. Apabila ada biaya yang dikeluarkan LR yang terpakai lebih dulu untuk pengurusan perkara tersebut, maka MW akan mengganti di kemudian hari.
Selama perkara berproses di PN Surabaya, tersangka MW telah menyerahkan sejumlah uang pada LR sejumlah Rp1,5 miliar yang diberikan secara bertahap.
LR juga disebutkan, telah menalangi sebagian biaya pengurusan sampai putusan pengadilan Surabaya sejumlah Rp2 miliar. Total, untuk biaya pengurusan perkara ini senilai Rp3,5 miliar.
“Uang tersebut diberikan kepada majelis hakim yang menangani perkara dimaksud,” kata Qohar.
Dalam kasus ini, tersangka Meirizka Widjaja ditahan selama 20 hari ke depan. Penahanan terhadap Meirizka Widjaja dilakukan di Rutan kelas 1 Surabaya Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Meirizka Widjaja dijerat UU 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana telah diubah dalam UU nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi Jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.