wmhg.org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menyampaikan pendapat yang berbeda dengan anak buahnya mengenai jumlah pendatang baru di Jakarta.
Rano memprediksi jumlah pendatang yang mencoba mengadu nasib di Ibu Kota tahun ini mencapai 50 ribu orang.
Sementara, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Budi Awaluddin menyebut jumlah pendatang baru 2025 diprediksi hanya berkisar 10 ribu sampai 15 ribu orang. Rano menilai angka tersebut masih terlalu sedikit.
Kalau 15 ribu itu kecil sekali. Sangat kecil. Mungkin bisa di atas, prediksi kita di atas 50 ribuan, ujar Rano di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025).
Di satu sisi, Rano tak mempermasalahkan dengan fenomena pendatang baru di Jakarta usai libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah. Namun, Rano berpesan masyarakat yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota harus punya keterampilan.
Memang saran kita harus punya ketampilan, harus punya skill. Karena kalau kosong-kosong aja nanti akan bersaing dengan masyarakat Jakarta, ucap Rano.
Rano memastikan untuk tahun ini Pemprov DKI tak akan menggelar operasi yustisi. Masyarakat dari luar daerah bisa bebas datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
Masyarakat yang mau datang ke Jakarta silahkan. Kita nggak akan ada operasi justisia. Karena Jakarta ini milik bersama, kata Rano.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Bang Doel ini menyebut pihaknya akan melakukan pendataan terhadap pendatang baru yang bekerja di Jakarta tapi tinggal di daerah penyangga. Sebab, banyak dari mereka yang memilih hunian di luar Jakarta karena biaya yang lebih murah.
Masyarakat yang lain lebih banyak juga ada di sekitar wilayah. Misal Tangerang, Bekasi, Depok. Mungkin kerjanya di Jakarta, tapi hampir rata-rata mereka tinggalnya di, bahasanya agak di pinggir, jelasnya.