wmhg.org – Publik menyoroti unggahan anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka yang diduga menyindir Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono.
Dalam unggahannya mantan artis yang kini terjun ke politik itu menuliskan tagar #sStopBullyJanda. Rieke juga menulikan #JandaMilitanProgresif.
#StopBullyJanda di #pilkada. Para calon kepala daerah adalah orang-orang terpelajar. Masih banyak kok materi untuk kampanye Pilkada, sindirnya, dikutip pada Jumat (22/11/2024).
Tentunya publik mengarahkan sindiran tersebut kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono. Nanti janda-janda akan disantuni oleh Pak Habiburokhman, akan diurus lahir-batin oleh bang Ali Lubis, kata Ridwan Kamil.
Setelah itu, Suswono kembali mencari korbannya. Mulanya, ada seorang warga yang bertanya tentang program kartu janda. Waktu dialog ini, ada yang bertanya Pak, ada kartu janda nggak? Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? kata Suswono.
Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur. Setuju ya? imbuhnya.
Pendidikan Rieke Diah Pitaloka
Politikus PDIP itu lahir dan besar di Garut. Sebelum hijrah ke Depok untuk melanjutkan pendidikan.
Rieke Diah Pitaloka merupakan lulusan Universitas Indonesia jurusan Sastra Belanda. Selesai kuliah, dia menekuni dunia akting. Namanya melambung lewat komedi situasi Bajaj Bajuri.
Lama setelah itu, Rieke mencoba terjun di dunia politik. Awalnya dia bergabung dengan PKB, sebelum akhirnya pindah ke PDIP. Pada Pileg 2029, pemeran Oneng di Sitkom Bajaj Bajuri itu mencalonkan diri dan terpilih.
Di tengah kesibukannya berkarier, Rieke tak melupakan pendidikan. Dia menyempatkan diri berkuliah magister dengan mengambil jurusan filsafat di Universitas Indonesia. Kemudian pada 2022, menempuh pendidikan doktoral di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di kampus yang sama.
Pendidikan Ridwan Kamil
Politikus kelahiran 4 Oktober 1971 itu tumbuh besar di Bandung. Dia pernah menempuh pendidikan di SMAN 3 Bandung. Setelah itu melanjutkan pendidikan sarjana di Institut Teknologi Bandung.
Lalu melanjutkan pendidikannya di Universitas California, Berkeley. Dia meraih gelar Master of Urban Design.
Ridwan Kamil sempat hidup di Amerika Serikat dengan bekerja setelah selesai belajar. Dia sempat mengambil pekerjaan paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu kemudian memutuskan untuk kembali ke Tanah Air. Dia mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain.
Pernah juga mengajar sebagai dosen tidak tetap di Program Studi Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung.
Selain pendidikan formal, Ridwan Kamil sempat beberapa kali memperoleh penghargaan akademik. Di antaranya, Doktor Kehormatan Bidang Administrasi Publik oleh Universitas Dong-A, Korea dan Doktor Kehormatan Bidang Inovasi Pembangunan dan Kepemimpinan oleh University of Glasgow, Britania Raya.
Kang Emil juga kini bergelar Profesor Kehormatan oleh Gumilyov Eurasian University, Astana, Kazakhstan.
Ia juga sempat memperoleh pengakuan dari University of Pensylvania berupa Urban Leadership Award dan Govinsider Innovation Awards 2019 untuk Program Desa Digital dari pemerintah Indonesia.