wmhg.org – JAKARTA. Pengembang properti yang tergabung dalam Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) saat ini tengah meminta kepastian ke BP Tapera terkait tambahan kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Dalam keterangannya (27/9), BP Tapera memahami keresahan dan kebutuhan atas kepastian pencairan tambahan kuota FLPP yakni sebanyak 34.000 unit rumah.
Saat ini, BP Tapera sebagai operator investasi pemerintah (OIP) yang diberi mandat Kementerian Keuangan untuk mengelola FLPP, masih menunggu revisi dokumen anggaran (DIPA) untuk alokasi penambahan kuota FLPP 2024 yang saat ini sedang berproses.
BP Tapera pun menegaskan masih terus proaktif mendukung penyelesaian revisi DIPA tambahan alokasi FLPP 2024.
Adapun sepanjang tahun ini, BP Tapera akan menyalurkan dana FLPP sebesar Rp21,69 triliun yang berasal dari DIPA tahun 2024 sebesar Rp13,72 triliun, pengembalian pokok Rp7,32 triliun (total pengembalian pokok tahun 2024) dan dana saldo awal tahun 2024 sebesar Rp655,20 miliar.
Adapun total bank penyalur FLPP sebanyak 33 bank yang terdiri dari 17 bank konvensional dan 16 bank syariah.
Sebagai informasi, terhitung tanggal 26 September 2024, BP Tapera telah menyalurkan pembiayaan perumahan melalui FLPP untuk masyarakat umum sebanyak 151.902 unit rumah senilai Rp18,56 triliun
Sampai dengan saat ini, dana DIPA telah terserap 100%.