wmhg.org – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Surplus Neraca Perdagangan barang Indonesia pada Desember 2024 mencapai US$ 2,24 miliar.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, surplus neraca perdagangan ini tercatat turun 1,05% secara tahunan atau year on year (yoy), dan turun secara bulanan sebesar 2,13% month to month (mtm).
“Surplus neraca perdagangan ini nilainya turun sekitar US$ 2,13 miliar dibandingkan bulan sebelumnya,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Rabu (15/1).
Adapun surplus neraca perdagangan Indonesia telah berlangsung selama 56 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Surplus neraca perdagangan pada Desember 2024 ini ditopang oleh surplus pada komoditas non minyak dan gas (migas), yang mana komoditas penyumbang surplus utama adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72).
Amalia menambahkan, pada saat yang sama, neraca komoditas migas tercatat defisit sebesar US$ 1,76 miliar. Komoditas penyumbang defisitnya adalah hasil minyak dan minyak mentah.
Lebih lanjut, neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2024 masih surplus karena nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor.
Nilai ekspor pada Desember 2024 mencapai US$ 23,46 miliar. Nilai tersebut tercatat turun 2,24% mtm. Sedangkan nilai impor Indonesia tercatat sebesar US$ 21,22 miliar, atau meningkat secara bulanan 8,10% mtm.