wmhg.org – Beredar luas di media sosial, khususnya di platform Facebook, sejumlah unggahan yang menampilkan tangkapan layar sebuah artikel dari situs media online.
Dalam tangkapan layar tersebut, terlihat judul yang mencolok dan memantik perhatian publik, yakni klaim bahwa Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, menilai pertemuan antara Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri sebagai sebuah pelanggaran etik dalam berpolitik.
Unggahan tersebut dibagikan oleh beberapa akun secara berulang dan telah mendapatkan respons yang cukup besar dari warganet, termasuk komentar, reaksi, dan pembagian ulang (reshare) yang cukup tinggi.
Judul artikel yang dinarasikan sedemikian rupa menimbulkan interpretasi bahwa Jokowi secara tegas mengecam langkah politik dua tokoh nasional tersebut.
Namun, belum diketahui secara pasti apakah tangkapan layar itu merupakan isi asli dari artikel yang bersangkutan, ataukah sudah mengalami perubahan konteks atau bahkan manipulasi.
Fenomena viralnya unggahan ini pun memunculkan perdebatan hangat di jagat maya, terutama di tengah suhu politik nasional yang sedang memanas menjelang transisi pemerintahan.
Sebagian netizen mempertanyakan kebenaran informasi tersebut, sementara yang lain justru menjadikannya bahan spekulasi politik lebih lanjut.
Berikut narasi dalam unggahan-unggahan tersebut:
Joko Widodo : Pertamuan Prabowo Subianto Dan Megawati Adalah Pelanggaran Kode Etik Berpolitik”
“Lu tuh Mulyono yg melanggar kode etik sudah mantan lagak lu kaya masih presiden, bikin malu aja lu ga punya adab ”
“SOKK PINTER & SOKK TAHU …SEKOLAH GAK SICCHH.. ?? ”

Namun, benarkah Jokowi nilai pertemuan Prabowo-Megawati adalah bentuk pelanggaran kode etik berpolitik?