wmhg.org – Anies Baswedan, melalui sebuah video di akun Instagram resminya, menegaskan bahwa ia tidak pernah mengedarkan informasi mengenai pembentukan partai baru yang disebut-sebut bernama Partai Perubahan. Ia juga tidak pernah mengajak siapa pun untuk bergabung dengan partai tersebut.
Pernyataan ini muncul di tengah maraknya informasi yang beredar di media sosial, yang mengaitkan dirinya dengan pendirian Partai Perubahan, serta melibatkan sejumlah tokoh nasional seperti Tom Lembong, Rocky Gerung, dan lainnya.
Informasi palsu ini tersebar dalam bentuk poster, link pendaftaran, serta nomor kontak untuk bergabung dengan partai tersebut. Poster-poster yang beredar mencantumkan nama-nama seperti Novel Baswedan, Bambang Widjojanto, Sudirman Said, hingga Refly Harun, yang disebut sebagai tokoh-tokoh yang mendukung atau terlibat dalam Partai Perubahan.
Bahkan, terdapat ajakan untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia tanpa oligarki serta informasi tentang donasi dan pendaftaran anggota melalui berbagai tautan yang disebarluaskan.
Menanggapi hal ini, Anies Baswedan meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dan kritis dalam menyikapi informasi yang beredar. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengedarkan formulir pendaftaran, QR code, maupun nomor rekening terkait partai atau organisasi massa baru yang dikaitkan dengan dirinya.
Ia juga menyatakan bahwa hingga saat ini, belum ada langkah konkret atau keputusan resmi yang mengarah pada pembentukan partai baru tersebut.
Sebelumnya, pada 30 Agustus 2024, dalam video berjudul Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pendaftaran Pilkada 2024 yang tersebar di berbagai media sosial, Anies memang sempat menyinggung tentang kemungkinan mendirikan partai baru. Namun, ia belum secara tegas menyatakan akan merealisasikan pembentukan partai tersebut.
Selain Anies, akun Facebook bernama Cang Oge Kobes juga memberikan klarifikasi dan mengimbau masyarakat bahwa informasi mengenai Partai Perubahan yang melibatkan Anies Baswedan adalah hoaks. Akun tersebut menyatakan bahwa poster dan tautan pendaftaran yang beredar adalah informasi palsu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa informasi mengenai keterlibatan Anies Baswedan dalam pembentukan Partai Perubahan adalah tidak benar dan masuk dalam kategori Konten Palsu. Masyarakat diimbau untuk selalu melakukan verifikasi terhadap informasi yang diterima, khususnya yang menyangkut tokoh-tokoh publik.