wmhg.org – Salah satu akun Facebook dengan nama Key mengklaim informasi bahwa seluruh pekerja Kereta Cepat Bandung-Jakarta, berasal dari China dan tidak ditemukan adanya masyarakat Indonesia. Padahal banyak pengangguran di Tanah Air ini.
Akun Facebook tersebut mengunggah sebuah narasi dan gambar kereta cepat berbunyi Utangnya Dari China , Tenaga Kerjanya dari China , Operatornya Pun Dari China, Keuntungan Yang Dapat Orang China ….Orang Kita Kebagian Suruh Bayar Utangnya ….??? Trus Yang DiBanggakan Dari Proyek ini Apanya ???”.
Terlihat juga dari sebuah unggahan beredar di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa dalam pengadaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, terdapat 852 Tenaga Kerja Asing (TKA) yang berasal dari China, yang bertugas sebagai operator.
Di dalam unggahan tersebut, ditampilkan pula hasil tangkapan layar dari artikel milik Gelora News, yang ditambahi narasi yang menyebutkan bahwa dalam pengadaan kereta cepat ini, Indonesia hanya sebagai pembayar utang. tenaga kerja, operator, dan keuntungan, semuanya dari dan untuk China.
Namun apakah benar klaim informasi tersebut?
Setelah dilakukan penelusuran oleh Tim Cek Fakta wmhg.org, mengutip dari berbagai sumber, ditemukan kekeliruan yang terkandung di dalamnya. Pasalnya, tenaga kerja pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak seluruhnya berasal dari China.
Melansir dari artikel milik cnnindonesia.com, disebutkan bahwa PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan memberdayakan 852 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang memiliki sertifikat sebagai operator Operation and Maintenance (O&M).
Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunisa, mengungkapkan ratusan TKA itu merupakan hasil kerja sama dengan Konsorsium PT KAI dan China Railway dalam mengoperasikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) selama setahun. Sementara, KCIC menyiapkan 1.096 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang akan mendampingi pekerja asal China sehingga terjadi peralihan kemampuan dalam mengoperasikan dan melakukan perawatan sarana KCJB.
Informasi serupa juga tercantum di dalam artikel milik Gelora News yang terdapat di dalam unggahan akun X tersebut. Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunisa, memaparkan banyaknya TKA asal China yang didatangkan karena terdapat perubahan strategi untuk percepatan transfer keahlian dan pengetahuan yang sudah diprogramkan.
Awalnya, sebanyak 1.096 TKI akan dikirim ke Tiongkok mulai 2021 sehingga nantinya bisa mengoperasionalkan KCJB. Namun, rencana itu batal lantaran pandemi covid-19 dan Tiongkok menutup pintu masuk bagi warga asing. Rencana pun berubah dengan memindahkan pelatihan terkait High Speed Railway (HSR) ke Madiun pada 2022.
Kesimpulan.
Jadi dapat disimpulkan, narasi yang menyebutkan bahwa tenaga kerja untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung berasal dari China merupakan klaim yang sedikit keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan atau berita bohong.