wmhg.org – JAKARTA. Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menilai bahwa kejelasan arah kebijakan pemerintah menjadi faktor utama yang memengaruhi aliran penanaman modal asing atau Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia.
Menurut Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal, untuk meningkatkan FDI, pemerintah harus memastikan kebijakan yang jelas dan efisien di berbagai sektor.
Jika ingin mendorong FDI, yang utama adalah kejelasan arah kebijakan pemerintah, ungkap Faisal kepada Kontan.co.id, Minggu (27/10).
Mulai dari perizinan, kemudahan berusaha, pengadaan lahan dan tenaga kerja, hingga biaya logistik, energi, dan lainnya harus segera diatasi seefisien mungkin, lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa arah kebijakan yang jelas dapat diwujudkan melalui aturan turunan dan kebijakan teknis baik di tingkat pusat maupun daerah.
Menurut Faisal, penurunan FDI di Indonesia disebabkan oleh dua faktor utama.
Pertama, kondisi ekonomi global yang melambat, termasuk ekonomi China dan Amerika Serikat, yang merupakan mitra utama Indonesia.
Maka peluang investasi atau appetite investasi juga relatif lebih rendah, jelas Faisal.
Faktor kedua adalah dampak dari pemilihan umum di Indonesia. Pergantian pemimpin biasanya membuat investor asing menahan laju investasi mereka.
Investor asing masih akan melihat kondisi pilpres itu sendiri, siapa pemimpin baru yang terpilih, dan bagaimana arah kebijakannya, ujarnya.
Mengacu pada ASEAN Investment Report 2024, total FDI yang masuk ke Indonesia pada tahun 2023 mencapai US$21,6 miliar, turun 15% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$25,4 miliar.