wmhg.org – Politisi Senior Partai Golkar, Agung Laksono, masih enggan kalah dengan Jusuf Kalla (JK) soal urusan kursi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI). Menurutnya, JK sudah 3 kali berturut-turut menjadi Ketum PMI sehingga tak seharusnya maju lagi.
Hal itu disampaikan Agung Laksono saat ditanya awak media terkait pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham yang meminta Agung dan JK sebagai senior seharusnya memberikan contoh yang baik buat juniornya.
Ya kalau menurut saya, lebih baik adalah, kan Pak JK sudah 3 periode ngapain jadi masuk ke 4, kata Agung ditemui usai hadiri HUT ke-60 Golkar di SICC Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).
Untuk itu, ia menilai, sangat wajar jika dirinya meminta ada perubahan kepemimpinan di tubuh PMI.
Saya kira wajar lah, ada perubahan, katanya.
Di sisi lain, ia menyerahkan sepenuhnya untuk saat ini kepada pemerintah mau menerima hasil Munas PMI tandingan yang menhasilkan dirinya menjadi Ketum atau Munas yang menghasilkan JK terpilih kembali jadi Ketum.
Saya serahkan pada pemerintah. Karena kewajiban kami sudah selesai. Jadi acara Munaslub itu harus melaporkan dulu seluruh proses kejadian, seluruh jadwal dan acara rumah tangganya sudah sesuai atau tidak, kan nanti dinilai oleh pemerintah. Saya yakin sih secepatnya, katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Idrus Marham, mewanti-wanti dua pentolan senior Golkar yakni Jusuf Kalla (JK) dan Agung Laksono yang meributkan soal Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI).
Ia mengingatkan agar kedua mantan ketua umum Golkar memberikan contoh yang baik bagi junior-junior. Bukan justru sibuk ribut berebut jabatan.
Jadi ini kan mantan-mantan ketua umum seperti itu, tahulah yang baik, pasti ada nilai-nilai partai Golkar, nilai-nilai ya salah satu di antaranya itu adalah solidaritas sosial, kebersamaan, distribusi posisi, distribusi pesan dan sebagainya, kata Idrus ditemui di venue HUT Golkar, SICC Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).
Dan karena itu kalau ada hal-hal seperti itu adalah sebuah dinamika, tetapi catatan kami sebagai generasi berikutnya adalah berikanlah contoh yang baik kepada generasi ini, berikan contoh yang baik, sambungnya.
Menurutnya, apa yang dipertontonkan Agung dan JK tak patut dicontoh. Sebab apa yang dilakukan tidak seusai dengan nilai-nilai yang diajarkan Partai Golkar.
Mestinya kalau sesama kader partai Golkar, dari awal bicara lah dengan baik, jangan terjadi seperti itu, apalagi terjadi tuntut menuntut sampai kepada hukum, katanya.
Sekali lagi cara-cara seperti ini tidak mencerminkan nilai-nilai partai golkar dan tidak patut dicontoh oleh generasi-generasi pelanjut partai Golkar, sambungnya.