wmhg.org – Mahfud MD menceritakan awal mula dirinya berkenalakan dengan Luhut Binsar Pandjaitan. Kekinian keduanya telah berkawan akrab menjalin persahabatan selama 24 tahun lebih.
Kisa itu diceritakan Mahfud dalam podcast di Ruang Sahabat Episode I bertajuk Dua Bestie Era Gus Dur dan Jokowi buka-bukaan di YouTube Mahfud MD Official.
Membuka podcast bersama Luhut, Mahfud bercerita bahwa Luhut merupakan teman terbaik dirinya apalagi dalam hal berdiskusi. Ia berujar sudah menjalain persahabatan selama 24 tahun tanpa putus, kendati sering terjadi perbedaan pandangan politik.
Tapi kami terus berhubungan tidak pernah retak, kata Mahfud dilihat Jumat (15/11/2024).
Mahfud berujar pertemuan dan perkenalan dengan Luhut terjadi pada tahun 2000, tepatnya saat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI. Keduanya saat itu menjabat sebagai menteri era Gus Dur, Mahfud menjabat Menteri Pertahanan, sedangajan Luhut sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag).
Kami ini orang yang setia kepada Gus Dur, dipertemukan oleh Gus Dur di kabinet. Jadi Gus Dur jadi presiden tiba-tiba angkat saya sebagai Menhan. Masyarakat kaget, termasuk Amien Rais juga, kata Mahfud.
Mahfud mengungkapkan kala itu Amien mempertanyakan langkah Gus Dur yang hendak melantik Mahfud sebagai Menhan. Amien mempertanyakan kemampuan Mahfud memimlin Kementerian Pertahanan, mengingat Mahfud dari kalangan sipil bukan militer.
Kalau hukum oke oke lah, tapi pertahanan, ujar Mahfud menirukan perkataan Amien.
Mendapat kritik menjelang pengangkatan dirinya sebagai Menhan, Mahfud justru berniat mundur. Kala itu, ia sudah mengadakan rapat di rumah untuk berniat mundur sebelum dilantik.
Saya memang ndak mampu kok di pertahanan gimana. Mau mundur, kata Mahfud.
Menariknya, saat tengah rapat memamantapkan niat mundur sebagai calon menhan, Gus Dur tiba-tiba menghubungi Mahfud melalui telepon. Mahfud terkejut lantaran Gus Dur mengetahui niatnya mundur dari pelantikan.
Ketika sedang rapat mundur itu tiba-tiba Gus Dur nelepon. Nah itu yang kalau orang santer menganggap Gus Dur itu wali. Karena begini, Pak Mahfud ngapain kamu mau mundur? Ndak usah mundur, saya yang bertanggung jawab. Sudah saya pikirkan kamu menteri pertahanan, gitu. Besok kamu harus ke Jakarta, saya lantik, kata Mahdud menirukan perkataan Gus Dur kepada dirinya lewat sambungan telepon.
Itu lah kemudian saya bertemu Pak Luhut di kabinet. Nah mungkin Pak Luhut Punya cerita lain, sambung Mahfud.
Menyambung cerita Mahfud, Luhut yang berlatar belakang militer itu ternyata juga sudah diberi kabar oleh Gus Dur ihwal calon Menteri Pertahanan. Tetapi Gus Dur baru menyiratkan saja calon yang dimaksud, tanpa menyebut bahwa itu adalah Mahfud.
Ya suatu ketika dalam konteks ini juga sebenarnya, Gus Dur tuh bilang sama saya, Pak Luhut nanti, besok, atau kapan, saya segera mau lantik menteri pertahanan. Menteri pertahanan. Siapa Gus? Ntar kau dengar sendiri, orang hebat dari Jogja, kata Luhut mengulang dialog bersama Gus Dur.
Penasaran, Luhut bertanya kembali kepada Gus Dur ihwal niat melantik menteri pertahanan. Gus Dur kemudian mengungkapkan bahwa calonnya darinkalamgan sipil.
Yaudah selesai terus tiba-tiba diumumin lah Pak Mahfud. Saya bilang, saya kenalan dong Gus saya bilang gitu, ntar Pak Luhut lihat dah. Yaudah dilantik lah Pak Mahfud. Pak mahfud entah kenapa kita kok jadi terus juga ya cocok ngomong gitu, tutur Luhut.
Saat pertemuan dan perkenalan tersebut, Mahfud lantas bertanya kepada Luhut ihwal dirinya yang kini menjabat Menhan. Luhut yang memang dari latar belatar militer, menenangkan Mahfud untuk tidak khawatir.
Terus dia bilang, Pak Luhut ini saya menteri pertahanan gimana? Nggak usah khawatir Pak Mahfud, saya bilang, tentara itu kalau pemimpinnya sudah dipilih pasti loyal, kata Luhut.