wmhg.org – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil (RK) ditanya soal nasib Teras Cihampelas yang dibuatnya saat masih jabat Wali Kota Bandung. Pasalnya, ruang publik yang dibangun di atas Jalan Cihampelas itu kini sepi tak terurus.
Pertanyaan itu dilontarkan oleh Calon Gubernur DKI nomor urut dua, Dharma Pongrekun saat melakoni debat kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024). Menjawab pertanyaan Dharma, RK menjelaskan sejarah awalnya membuat Teras Cihampelas.
Cihampelas itu dulu PKL-nya merangsek ke jalanan aspal. Pilihannya digusur atau dimuliakan. Saya memilih memuliakan PKL. Saya beri anggaran membangun di atas supaya berdekatan dengan trotoar, ujar RK.
Kemudian, setelah ia lengser tahun 2018 dan menjabat Gubernur Jawa Barat, RK menyebut kebijakannya itu tak dilanjutkan penerusnya. Ia pun merasa kondisi Teras Cihampelas yang kini memprihatinkan bukan kesalahannya.
Karena pengganti saya tidak melanjutkan, tidak mempromosikan sehingga terjadilah apa yang tadi disebutkan, jelasnya.
Karena itu, seharusnya kondisi Teras Cihampelas itu ditanyakan ke wali kota Bandung penerusnya. Ia merasa sudah maksimal memasarkan dan meramaikan fasilitas publik itu agar tetap ramai dikunjungi oleh pembeli.
Beda halnya kalau kami membangun terus gagalnya kami masih saat memimpin, nah itu kan bisa didebatkan. Tetapi kalau mempertanyakan masa lalu padahal ada pengganti yang seharusnya melanjutkan, memelihara, memuliakan PKL, ya itulah kira-kira jawabannya, pungkasnya.
Diketahui, debat ketiga Pilkada DKI menjadi ajang adu gagasan tiga Pasangan Cagub-Cawagub Pilkada DKI, yakni Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno. Debat pamungkas menuju hari pencoblosan 27 November ini mengangkat tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim.
Sama seperti sebelumnya, debat ini masih terdiri dari enam segmen. Tiap paslon diberi waktu dua sampai empat menit untuk menjawab sesuai segmen.
Terdapat enam subtema dalam debat ketiga ini, yakni penanganan banjir; penataan pemukiman; penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan; pengelolaan sampah; ketersediaan air bersih; kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.
Bedanya, pada debat kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menayangkan video berdurasi singkat yang menampilkan warga bertanya kepada paslon saat debat berlangsung. Video yang ditampilkan juga sudah diseleksi oleh panelis.
Meski terdapat format baru, durasi debat ketiga tetap berlangsung sama dan tidak ada perubahan, yaitu 150 menit.