wmhg.org – Bulan September selalu menjadi bulan yang terasa kelam untuk sejarah bangsa Indonesia. Pasalnya, kejadian besar G30S PKI yang terjadi puluhan tahun lalu masih membekas. Bahasan mengenai dokumen CIA tentang G30S PKI juga selalu terjadi setiap tahunnya, dan menjadi topik yang selalu menarik.
Seperti yang mungkin juga Anda ketahui, pemerintah RI melakukan sedikitnya 24 mahkamah militer dalam kurun waktu 12 tahun sejak kejadian berdarah tersebut. Hasil dari mahkamah militer ini yang kemudian tetap menjadi pegangan oleh TNI dan negara, atas kasus yang selalu jadi bahasan hangat tersebut.
Dokumen yang Dibuka Tahun 2001
Pada bulan Juli 2001 lalu, masyarakat Indonesia sempat dikejutkan dengan kabar ditariknya dokumen rahasia tentang kiprah pemerintahan Amerika Serikat sehubungan dengan terjadinya Gerakan 30 September 1965. Padahal dokumen ini baru saja dibuka ke publik, setelah dilantiknya Presiden Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden RI ke-5.
Isi dari dokumen ini jelas menggemparkan, karena dinilai menjadi bukti otentik bahwa peristiwa berdarah tersebut juga terjadi karena campur tangan negara adidaya itu. Beberapa poin dalam dokumen tersebut yang cukup menarik perhatian antara lain terkait Presiden Soekarno yang tahu soal penculikan pada petinggi TNI yang terjadi, adanya keterlibatan dan bantuan Amerika Serikat pada ABRI, serta kejatuhan Presiden Soekarno yang juga tak luput dari rencana dari AS itu sendiri.
Meski demikian isi dari dokumen-dokumen ini sendiri kemudian tersebar secara tidak beraturan, sehingga keasliannya juga akan semakin memudar karena kemungkinan terjadi modifikasi atau perubahan yang dilakukan beberapa pihak.
Terjemahan Dokumen CIA
Dokumen yang dirilis oleh CIA ini kemudian dikabarkan diterbitkan oleh penerbit Hasta Mitra, yang dipimpin oleh Joesoef Isak. Penerbit ini diketahui sebagai salah satu penerbit karya Pramoedya Ananta Toer.
Dokumen tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan dirilis dalam bentuk buku berjudul Dokumen CIA, Melacak Penggulingan Soekarno dan Konspirasi G30S-1965. Meski kemudian tak banyak ulasan dan diskusi yang terjadi secara terbuka mengenai isi dari buku ini, hasil terjemahan tersebut juga dinilai memiliki kadar keaslian yang masih tinggi dan memuat banyak sekali informasi penting terkait peristiwa tersebut.
Tidak Ada Perubahan Kebijakan dan Pandangan
Dilansir dari sebuah artikel dari salah satu media online yang diunggah pada 2017 lalu, TNI secara tegas mengatakan bahwa tidak akan mengubah kebijakan dan pandangan mereka terhadap Gerakan 30 September 1965, meski sebanyak 39 dokumen rahasia Amerika Serikat yang dibuka ke publik dinilai mengungkap sejumlah fakta baru.
TNI akan tetap berpegang pada hasil Mahkamah Militer Luar Biasa dan saksi-saksi sejarah pada saat tersebut, sebagai dasar kebijakan dan pandangan yang diambil.
Itu tadi sekilas tentang dokumen CIA tentang G30S, dan pengaruhnya pada apa yang terjadi di masyarakat Indonesia.
Kontributor : I Made Rendika Ardian