wmhg.org – Pemilihan ketua BEM Universitas Indonesia (UI) tuai polemik lantaran salah satu pasangan calon diduga terafiliasi bahkan dapat dukungan dana dari partai politik.
Topik tersebut turut ramai jadi perbincangan di media sosial X setelah akun @UIDARURAT membuat utas tentang beberapa sangkaan tentang aktifitas politik praktis dari paslon ketua BEM UI nomor 3, Agus Setiawan – Bintang Maranatha Utama.
Akun tersebut memulai utasnya dengan menguliti dosa calon wakil Ketua BEM UI Bintang yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UI.
Bintang pernah menjadi pelaku pelanggaran privasi berupa record tanpa consent. Hati-hati guys nanti pas rapat direkam buat jualan politik pribadi, ungkap akun tersebut, dikutip Kamis (26/12/2024).
Bintang juga dikatakan menjadi anggota ormas relawan Presiden RI ke-7 Joko Widodo, Projo. Dan diduga mendapatkan bantuan dana dari ormas tersebut untuk lakukan kampanye.
Seperti yang kita ketahui bersama, beliau projo dan denger-denger dana kampanye juga berasal dari sana, ujarnya.
Akun tersebut juga mengungkapkan kalau paslon itu mendapatkan dana kampanye dari Projo Muda serta kalangan kepolisian yang mereka sebut dengan istilah parcok alias partai cokelat.
Dapet info baru ternyata dana kampanye 200 juta berasal dari Projo muda dan Parcok, tudingnya.
Bintang juga diduga dekat dengan PDIP. Tetapi juga disebut merapat ke pemerintahan era Prabowo Subianto.
Sangkaan itu dibuktikan dengan unggahan swafoto Bintang bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ketika pelantikan.
Jadi bingung afiliasinya kemana kebanyakan soalnya, katanya lagi.
Bintang juga disebut punya sederet dosa dari berbagai kegiatan di kampus, mulai dari penyalahgunaan kekuasaan hingga terlibat dalam dugaan pemalsuan transfer SKS.
Calon Ketua BEM paslon tersebut, Agus, juga ikut dikuliti. Dia disangka masih terjerat dalam masalah penggunaan dana Gerakan UI Mengajar (GUIM).
Diketahui, Agus juga berteman dengan Verrel Uzie, Ketua BEM UI 2024 yang disebut telah dimakzulkan akibat kasus plagiat.
Agus dan Verrel juga pernah sama-sama datang ke Gedung DPR untuk menyerahkan berkas kajian. Atas dasar itu, keduanya diduga dekat dengan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco.
Akun tersebut mengajak mahasiswa UI untuk tidak memilih calon Ketua BEM yang memiliki rekam jejak kasus serta dekat dengan kekuasaan nasional.
Mari kita cegah rumah kita bersama dipimpin oleh kekuasaan yang tidak bertanggung jawab, dipimpin oleh individu yang menjual dirinya menjadi pelacur politik, dipimpin oleh pemimpin yang lahir dari rahim pusaran kekuasaan yang problematik, pungkasnya.