wmhg.org – JAKARTA. Perekonomian Indonesia dinilai masih sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dan dolar Amerika Serikat.
Dengan kondisi tersebut, Kepala Ekonom BCA David Sumual mengungkapkan, ketika dolar melemah atau rupiah menguat serta harga komoditas tinggi, ekonomi Indonesia cenderung dalam kondisi yang baik.
Jadi kalau saya plotting dari tahun 1971, itu 37% of the time sejak tahun 1971 sebenarnya banyak faktor hokinya, ujar David dalam acara Jakarta Economic Forum: Outlook 2025, Selasa (10/12).
David melihat ada beberapa harga komoditas yang mulai menunjukkan pemulihan seperti kopi, coklat dan crude palm oil (CPO).
Kita berharap harga komoditas masih bisa pulih di tahun depan, katanya.
Kendati begitu, meski harga komoditas mulai menunjukkan tren positif, pengaruhnya terhadap likuiditas domestik masih terbatas.
David menyebut, meskipun harga komoditas seperti CPO, cokelat, dan kopi mulai menguat, sektor perbankan Indonesia masih menunjukkan net bank balance yang negatif, terutama disebabkan oleh kondisi keuangan rumah tangga yang juga mengalami defisit.
Jadi kalau kita lihat harga komoditas seperti CPO, tadi saya bilang coklat dan juga kopi, jadi belum mempengaruhi net bank balance secara keseluruhan. Jadi kalau kita lihat net bank balance kalau kita lihat dari data sampai September-Oktober masih negatif, imbuh David.