wmhg.org – JAKARTA. Kepala Ekonom BCA David Sumual memperkirakan, aliran penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI) ke Indonesia akan meningkat ke depannya.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih stabil pada kisaran 5% menjadi salah satu faktor pendorong utama.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stabil ditopang oleh konsumsi domestik yang kuat,” kata David kepada Kontan.co.id, Minggu (27/10).
David menambahkan bahwa kondisi likuiditas yang semakin longgar, ekspektasi pemulihan ekonomi global, dan penguatan harga komoditas juga menjadi faktor yang akan mendorong FDI di Indonesia menjadi lebih baik.
“Dengan kondisi seperti ini, FDI diharapkan meningkat seiring membaiknya prospek ekonomi global,” lanjutnya.
Meski demikian, David menyebut bahwa penurunan FDI di Indonesia sepanjang 2023 juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk ketatnya likuiditas global dan lemahnya permintaan dunia.
Selain itu, kondisi ekonomi domestik sempat melambat karena penurunan harga komoditas dan ketidakjelasan arah kebijakan pemerintahan baru.
“Arah kebijakan dan strategi pemerintahan baru akan lebih jelas pada kuartal IV tahun 2024,” jelasnya.
Menurut laporan ASEAN Investment Report 2024, total arus FDI yang masuk ke Indonesia pada tahun 2023 mencapai US$21,6 miliar, turun 15% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$25,4 miliar.
Sektor yang mengalami penurunan signifikan dalam aliran modal asing meliputi bidang informasi dan komunikasi, keuangan, serta perdagangan grosir dan eceran, yang turun sekitar US$5 miliar dibandingkan tahun 2022.
David optimistis peningkatan FDI akan terwujud jika arah kebijakan pemerintahan baru lebih jelas dan responsif terhadap kebutuhan ekonomi domestik maupun global.