wmhg.org – JAKARTA. Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tetap tumbuh kuat pada tahun depan meski ada kebijakan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12%.
Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets dari Bank Maybank, Myrdal Gunarto mengatakan bahwa optimistis tersebut karena pemerintah memberikan berbagai insentif untuk mengompensasi kenaikan tarif PPN 12%, termasuk kenaikan UMP sebesar 6,5%.Â
Myrdal menilai, insentif yang diberikan seperti diskon tarif listrik selama dua bulan serta bantuan beras juga dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga, yang merupakan salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi.
Dari sisi tingkat konsumsi rumah tangga masih cukup kuat untuk menopang ekonomi kita tumbuh cukup agresif pada tahun depan, ujar Myrdal kepada Kontan.co.id, Minggu (22/12).
Selain konsumsi domestik, Myrdal juga berharap investasi asing atau foreign direct investment (FDI) tetap mengalir di dalam negeri.Â
Kendati begitu, ia memperkirakan bahwa ekspor akan mengalami tekanan akibat kondisi geopolitik global yang tidak stabil dan harga komoditas yang diproyeksikan stagnan.
Secara keseluruhan, Myrdal memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh di level 5,17% hingga 5,32% pada 2025.
Beberapa sektor yang diproyeksikan tumbuh pesat adalah transportasi, perdagangan, jasa pendidikan, pertambangan, hingga telekomunikasi.
Jadi kita melihat dari sisi prospek ekonomi masih relatif optimis, katanya.