wmhg.org – Front Persaudaan Islam (FPI) mengutuk keras atas aksi yang disebutnya sebagai terorisme zionis Israel, yang menewaskan pimpinan politik Hamas, Ismail Haniyeh di kediamannya di Iran.
Ketua Umum FPI Muhammad Alattas menyampaikan belasungkawanya atas syahidnya Ismail. Ia menilai, tewasnya Ismail justru menjadi pengobar semangat jihad membela rakyat Palestina.
“Kami menyampaikan ta’ziyah serta berbelasungkawa atas syahidnya Syeikh Ismail Haniyah Kepala Biro Politik Hamas, yang wafatnya justru menjadi pengobar semangat jihad membela rakyat Palestina,” kata Muhammad Alattas, dalam kerterangan resmi sebagaimana dikutip wmhg.org, Kamis (1/8/2024).
FPI juga mengutuk keras atas aksi terorisme yang dilancarkan kelompok zionis Israel terhadap pimpinan elemen perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina.
Menurut FPI, atas tewasnya Ismail Haniyeh, Benjamin Netanyahu harus bertanggung jawab lantaran menjadi dalang dalam aksi teror yang dilakukan oleh para zionis Israel.
“Netanyahu yang merupakan otak dari aksi teror serta mereka yang membantu aksi teror tersebut untuk diseret dan diadili atas kejahatan HAM berat pada forum pengadilan internasional yang bebas dari tekanan,” katanya.
Muhammad Alattas juga mendesak agar pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas atas aksi pembunuhan terhadap Ismail Haniyah. Tak hanya itu, pemerintah juga perlu mengambil sikap atas genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
“Menuntut Pemerintah Indonesia untuk bersikap dan melakukan aksi nyata untuk membalas para pelaku terorisme yang telah membunuh Syahid Ismail Haniyah serta pelaku Genosida terhadap rakyat Palestina,” tegasnya.
Muhammad Alattas juga menyerukan agar umat muslim di seluruh dunia, khususnya yang berada di Indonesia agar dapat membantu perjuangan rakyat Palestina. Salah satu cara yang ampuh dalam melakukan perlawanan Israel yakni dengan melakukan aksi boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi oleh Israel.
“Memerintahkan kepada struktur Front Persaudaraan Islam di seluruh daerah untuk melakukan sholat ghoib, membacakan tahlil dan doa serta melakukan aksi massa mengecam aksi terorisme zionis Israel,” ujar dia.
Kelompok Hamas sebelumnya memastikan Ismail Haniyeh meninggal dunia pada Rabu awal pagi akibat serangan Israel terhadap kediamannya di Teheran.
Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar, Ismail Haniyeh, demikian pernyataan Hamas melalui media sosial Telegramnya.
Menurut organisasi itu, Haniyeh sedang berada di Ibu Kota Iran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran yang baru pada Selasa (30/7).
Pembunuhan Haniyeh sontak mengundang kecaman luas dari komunitas internasional. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam pembunuhan pemimpin Hamas tersebut dan menggambarkan aksi Israel sebagai tindakan yang pengecut dan berbahaya.