wmhg.org – Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, angkat bicara menanggapi soal PDIP yang seperti ditinggalkan usai Partai NasDem, PPP hingga Perindo memastikan bergabung ke pemerintahannya.
Ditanya perihal itu, Prabowo menanggapinya secara santai. Ia mengaku tak mengerti siapa yang meninggalkan dan yang ditinggalkan.
Saya tidak mengerti ditinggal atau siapa yang meninggalkan siapa, kata Prabowo singkat di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).
Mega Merasa PDIP Ditinggal
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku tergelitik dengan dinamika Pilkada serentak 2024. Ia lantas mempertanyakan adanya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang ia dengar akhir-akhir ini.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya di sela-sela penberian dukungan kepada para calon kepala daerah PDIP yang akan maju di Pilkada 2024, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Pasalnya Megawati merasa Pilkada 2024 misalnya sudah didesain sedemikian rupa.
Lucu juga deh klo lihat nih sekarang Pilkada nih, yang ini gak boleh ama yang itu, yang ini gaboleh sama yang itu, dibuatlah apa namanya ini sekarang. Aku sampai denger lihatin aja, kata Megawati.
Dengan adanya hal itu, Megawati jadi berbicara pada dirinya sendiri soal PDIP merasa telah dikungkung dan ditinggal sendirian dalam Pilkada.
Terus saya suka ngomong pada diri saya sendiri kasian deh PDI Pejuangan, dikungkung, ditelikung, tinggal sendirian gitu, ujarnya.
Ia lantas mempertanyakan soal keheradaan KIM Plus yang terjadi dalam Pilkada khususnya Jakarta.
Wah yang lain apa namanya KIM Plus. Nek KIM Plus tuh plusnya opo yo? Oh gitu? katanya.
Megawati kemudian menegaskan jika setiap warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum. Itu lah sebabnya ada Pemilu digelar secara langsung.
Tahu enggak, kan aku tadi bilang setiap warga negara mempunyai hak yang sama di mata hukum. Jadi kenapa ada Pemilu langsung, supaya rakyat itu menjadi hakim tettinggi. Dia lah dengan hati nuraninya dengan pikirannya akan memilih peminpinnya diizinkan dan orang harusnya menerima hal itu. Kalian wartawan juga mesti begitu tahu, pungkasnya.