wmhg.org – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghidupkan lagi isu mengenai bencana alam gempa megathrust di Indonesia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, pembahasan mengenai gempa megathrust saat ini bukan bentuk peringatan dini akan terjadinya gempa dalam waktu dekat.
Ia mengaku memunculkan kembali isu gempa megathrust hanya inginmengingatkan kembali keberadaan Zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut sebagai sebuah potensi yang diduga oleh para ahli sebagai zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang sudah berlangsung selama ratusan tahun.
Seismic gap ini memang harus kita waspadai karena dapat melepaskan energi gempa signifikan yang dapat terjadi sewaktu-waktu, tuturnya.
Menurut Daryono, gempa megathrust di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut tinggal menunggu waktu bukan berarti akan terjadi dalam waktu dekat.
Ia mengatakan, kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar, sedangkan segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah rilis gempa besar semua.
Mengenai kapan terjadinya gempa megathrust di Indonesia, Daryono mengatakan, tidak ada yang mampu memprediksinya.
Hingga saat ini belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang dengan tepat dan akurat mampu memprediksi terjadinya gempa (kapan, dimana, dan berapa kekuatannya), sehingga kita semua juga tidak tahu kapan gempa akan terjadi, sekalipun tahu potensinya, ucap dia.
Untuk itu, Daryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa, seperti melaut, berdagang, dan berwisata di pantai.
BMKG selalu siap memberikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat dan akurat.
Zona Megathrust di Indonesia
Mengenai zona gempa megathrust di Indonesia, BMKG menyebut berada di zona subduksi aktif, seperti Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba; Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina dan Subduksi Utara Papua.
Zona subduksi aktif tersebut dibagi menjadi beberapa segmentasi sumber gempa zona megathrust. Melansir dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa dari Pusat Studi Gempa Nasional pada 2017, berikut zona megathrust di Indonesia:
1. Megathrust Aceh-Andaman (M9,2)
2. Megathrust Nias-Simelue (M8,9)
3. Megathrust Batu (M8,2)
4. Megathrust Mentawai-Siberut (M8,7)
5. Megathrust Mentawai-Pagai (M8,9)
6. Megathrust Enggano (M8,8)
7. Megathrust Selat Sunda-Banten (SSB) (M8,8)
8. Megathrust Jawa Barat (M8,8)
9. Megathrust Jawa Tengah-Jawa Timur (M8,9)
10. Megathrust Bali (M9,0)
11. Megathrust NTB (M8,9)
12. Megathrust NTT (M8,7)
13. Megathrust Laut Banda Selatan (M7,4)
14. Megathrust Laut Banda Utara (M7,9)
15. Megathrust Utara Sulawesi (M8,5)
16. Megathrust Lempeng Laut Filipina (M8,2)