wmhg.org – Masa waktu kuliah S3 yang ditempuh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tuai kontroversi di media sosial. Pasalnya, Ketua Umum Partai Golkar itu cuma butuh waktu kurang dari 2 tahun untuk menyelesaikan disertasi hingga meraih gelar doktoral.
Berdasarkan keterangan UI, Bahlil Lahadalia menempuh pendidikan S3 Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) jalur riset. Diketahui bahwa pendidikan S3 terbagi dalam dua jalur, yakni by course (BC) dan by reasearch.
Guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) prof. Dr. Cecep Darmawan mengatakan, tidak setiap orang bisa mendaftar untuk S3 jalur riset.
By research waktunya lebih fleksibel. Tapi buat orang istimewa by reasearch itu. Berarti Pak Bahlil istimewa. Memang tidak semua orang bisa by reasearch, kata Cecep saat dihubungi wmhg.org, Kamis (17/10/2024).
Cecep menjelaskan, bahwa S3 jalur riset biasanya tidak melalui perkuliahan di kelas. Walau begitu, tidak mudah untuk bisa menembus jalur tersebut. Karena calon doktor harus lebih dulu menyertakan jurnal yang telah dipublikasikan.
Setahu saya iya sulit dan biasanya ada publikasinya, lebih cepat dan jurnalnya itu lebih dominan. Tapi jurnalnya juga harus yang bereputasi profesional, beber Cecep.
Meski menuai kontroversi, pihak UI menyatakan kalau masa kuliah Bahlil telah sesuai dengan Peraturan Rektor UI Nomor 016 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI.
Pada pasal 14 disebutkan bahwa Program Doktor dirancang untuk enam semester dan dapat ditempuh sekurang-kurangnya dalam empat semester dan selama-lamanya sepuluh semester.
Untuk itu, menurut Cecep, masyarakat awam pun berarti juga bisa menempuh S3 dalam kurun waktu seperti Bahlil.
Artinya berlaku bukan karena Pak Bahlil pejabat, menteri. Artinya siapa pun di UI kalau memang memenuhi itu, bisa begitu, berarti bagus. Kalau memang sudah sesuai aturan, Pak Bahlil berarti baik dari sisi pencapaian dan jadi contoh yang lain, terangnya.