wmhg.org – Badan Pimpinan Pusat (BPP) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bakal melakukan pelatihan agar memperkuat sistem pengamanan. Hal itu buntut aksi pembubaran paksa terhadap diskusi Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang, oleh sekelompok orang diduga preman bayaran.
“Pelatihan dan mungkin penambahan personel keamanan yang ada,” kata Ketua Umum BPP PHRI, Hariyadi BS, di Jakarta, Senin (30/9/2024).
Namun, penambahan personel tersebut tidak dilalukan setiap hari. Jumlah pengamanan bakal dilipatgandakan jika memang kondisi di lapangan dinilai sudah tidak kondusif.
“Kan gak setiap hari seperti ini muncul, yang kita anggap potensial akan ada kericuhan atau kegaduhan kita tambahkan. Kalau di hotel, kita sangat flexibel cara kerjanya, apalagi sekarang trennya hampir semua hotel menyerahkan jasa keamanannya pada pihak ketiga,” katanya.
“Jadi selain karyawan sendiri pihak ketiga, jadi kalau kami pandang ada kerawanan maka kami perbanyak orang dan training pun kami tingkatkan,” tambahnya.
Hingga saat ini, Hariyadi mengaku belum mengetahui secara rinci soal properti milik Hotel Grand Kemang yang dirusak saat aksi pembubaran paksa, Sabtu lalu.
Selain menunggu laporan pihak manajemen Hotel Grand Kemang, Hariyadi juga mengatakan bakal menunggu hasil investigasi dari pihak kepolsian.
“Kami belum dapatkan secara detail yah, untuk kerugian dan siapa yang terluka nanti kami tunggu saja dari investigasi polisi,” pungkasnya.
2 Orang Tersangka
Polisi, sebelumnya meringkus 5 terduga pelaku pengerusakan dalam agenda diskusi Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional yang digelar oleh Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang, Kemang Jakarta Selata, Sabtu (28/9) kemarin.
Lima orang yang diciduk oleh polisi yakni FEK, GW, JJ, LW, dan MDM. Dua dari 5 pelaku kini telah ditetapkan menjadi tersangka. Dua tersangka, yakni FEK yang berperan sebagai koordinator lapangan, dan GW yang ikut melakukan pengerusakan dalam ruang ballroom.
Hingga saat ini polisi masih melakukan investigasi soal motif tersangka atas tindakan beringas tersebut. Selain itu, polisi juga masih mencari aktor di balik layar atas kejadian ini.