wmhg.org – JAKARTA. Survei terbaru dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan, penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2024.
Penurunan ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun, dengan IKK bergerak cenderung stagnan.
Kepala Ekonom BCA David Sumual menyebutkan bahwa penurunan IKK disebabkan oleh melemahnya keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan.
Penurunan ini juga tercermin dalam stagnasi penjualan retail dan pembelian barang tahan lama (durable goods), yang mengindikasikan lemahnya pendapatan masyarakat.
Pendapatan masyarakat melemah karena sektor manufaktur Indonesia mulai menurun sejak Juli 2024, di mana Purchasing Managers' Index (PMI) berada di bawah 50, serta lemahnya penyerapan tenaga kerja, ujar David kepada Kontan.co.id pada Selasa (8/10).
David juga menyoroti faktor lain yang mempengaruhi penurunan IKK, yaitu menyusutnya Net Bank Balance rumah tangga sejak Mei 2024.
Ini menunjukkan bahwa konsumen telah menghabiskan tabungan mereka untuk mempertahankan tingkat konsumsi saat ini, yang tidak bisa berlangsung terus-menerus.
Hingga akhir 2024, IKK diprediksi akan stagnan dan menurun di kisaran 120 – 125, tambah David.
Dalam proyeksinya, David memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil Indonesia hingga akhir tahun 2024 berada di sekitar 5%.
Sementara itu, inflasi diperkirakan akan di bawah 2% secara tahunan (YoY), meskipun inflasi bulanan (MoM) diperkirakan akan meningkat karena faktor musiman, seperti perayaan hari raya.
David menambahkan bahwa pada penghujung tahun, dorongan ekonomi diharapkan datang dari ekspansi fiskal yang bersifat musiman.
Selain itu, komunikasi yang lebih rinci terkait arah kebijakan ekonomi diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Berdasarkan survei Bank Indonesia, IKK pada September 2024 turun menjadi 123,5 dari 124,4 di bulan sebelumnya.
Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) tercatat turun menjadi 113,9 dari 114,0, sementara Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) juga menurun dari 134,9 menjadi 133,1.