wmhg.org – Hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di beberapa daerah berdasarkan hitung cepat atau quick count dimenangkan oleh pasangan calon yang didukung oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Hal ini sontak membuat warganet yang pro Jokowi setuju menyebut bahwa PDIP kini sudah mulai tumbang dan hancur kandang bantengnya.
Bahkan, Jokowi mengikis begitu saja predikat Jawa Tengah sebagai kandang banteng terakhir di tahun 2024. Ia diklaim berhasil memenangkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Pernyataan-pernyataan soal PDIP kalah hingga banteng tumbang ini ditepis oleh Politisi PDIP, Deddy Yevri Sitorus.
Deddy sontak menjelaskan bahwa PDIP tidak bisa disebut kalah begitu saja, lantaran kemenangannya meningkat dari tahun sebelumnya.
“Kalau PDIP dibilang kalah nggak juga sebenernya. Dulu kita hanya menang dari Tahun 2015, 2017, 2018, 2020 hanya menang 6 provinsi, sekarang 14 provinsi. 48% lebih kabupaten/kota kita menangkan di Pilkada, 57% kabupaten di Jawa, sekitar 34% di kota,” urai Deddy, dikutip dari Rakyat Ber iNews, Jumat (6/12/24).
Deddy lantang mengungkapkan jika banteng PDIP tidak bisa dikatakan tumbang.
“Jadi kalau ada yang bilang banteng tumbang ya mohon maaf sabar, masih lama. Butuh kesabaran lebih lama lagi,” sebutnya.
Melihat fenomena-fenomena yang terjadi di politik Indonesia, Deddy mengaku miris lantaran demokrasi hingga penegakan hukum di Indonesia mulai tidak baik-baik saja.
“Demokrasi kita, politik kita, penegakan hukum kita sedang tidak baik-baik saja,” ujarnya.
“Yang penting bagi kami adalah bagaimana menyelamatkan masa depan,” tambahnya.
Saat ini, Deddy Sitorus merupakan Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Utara. Ia menjabat menjadi Anggota DPR RI sejak 2019.
Kontributor : Kanita