wmhg.org – Salah seorang pedagang di kantin sekolah Jakarta Barat, Ninu (52), turut merasakan dampak dari pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta. Kini omzet penjualannya merosot karena program inisiasi Presiden Prabowo Subianto itu sudah mulai diterapkan.
Ninu mengatakan, pendapatannya merosot hingga setengah dari biasanya sebelum adanya MBG. Menjelang pulang sekolah pukul 14.00 WIB, dagangannya masih saja tersisa banyak.
Biasanya Rp 1,2 juta ya sehari. Sekarang Rp 600 ribu per hari. Paling ada yang sebelum makan pada beli air doang, gitu. Habis itu kan enggak banyak, ujar Ninu kepada wmhg.org, Selasa (7/1/2025).
Demi menyiasatinya, Ninu mengaku kini memperbanyak jualan makanan ringan ketimbang lauk berat. Diharapkan para siswa yang tak terlalu kenyang setelah makan MBG bisa jajan di kiosnya.
Paling cemil-cemilan. Kalau nasi-nasi enggak berani aku (stok) banyak sekarang, biasanya kan banyak, jelasnya.
Ia pun meminta pemerintah memikirkan nasib para pedagang kantin yang kini terdampak program ini. Ninu berharap adanya bantuan berupa insentif kepadanya dan penjual lain.
Maksudnya paling enggak ada insentif lah buat kantin. Ya, soalnya anjlok banget. Apa lagi saya sekarang sudah enggak ada suami, janda, ngandelin dari sini, ucapnya.
Tolong dong sampaiin ke Pak Prabowo, ke sekolah kan kita cari makan juga, pungkasnya.