wmhg.org – JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan nilai transaksi produk lokal pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) merefleksikan daya saing UMKM di platform niaga elektronik.
Kemendag memproyeksikan nilai transaksi Harbolnas 2024 dapat meningkat hingga 13% – 16% dari total transaksi Harbolnas sebelumnya.
Menteri Perdagangan Budi Santoso berharap, tercapai peningkatan kontribusi nilai transaksi produk lokal di atas 50% dari total nilai transaksi sepanjang Harbolnas 2024.
Kemendag mengharapkan adanya multiplier effect dari penyelenggaraan Harbolnas 2024 yaitu tidak hanya meningkatkan penjualan produk dalam negeri.
Tetapi juga dapat meningkatkan sektor transportasi dan logistik, khususnya pengiriman barang, dan sektor-sektor lainnya,” katanya pada Peluncuran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024, akhir pekan lalu.
Pada tahun 2023, kontribusi transaksi produk lokal saat Harbolnas adalah sebesar Rp 12,3 triliun atau 48,1% dari total nilai transaksi Harbolnas. Sementara itu, nilai transaksi Harbolnas terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Total nilai transaksi Harbolnas 2023 sebesar Rp 25,7 triliun atau meningkat 182% dari penyelenggaraan pertamanya pada 2019. Saat ini, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dari sisi perdagangan tecermin dari pertumbuhan niaga elektronik yang signifikan seiring dengan meningkatnya penerimaandan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring.
“Nilai transaksi niaga elektronik Indonesia berdasarkan data Bank Indonesia pada 2023 adalah sebesar Rp 453 triliun. Pada 2024, nilai ini diproyeksikan meningkat menjadi Rp 487 triliun,” sebut Mendag.
Adapun jumlah pengguna platform niaga elektronik di Indonesia juga terus meningkat. Pada2024, jumlahnyadiperkirakan mencapai 65,65 juta penggunaatau meningkat 11,9% dari 2023 yang sebesar 58,63 juta. Begitu pula persentase pelaku usaha UMKM yang berdagang daring yang secara nasional meningkat.
Merujuk data Badan Pusat Statistik, persentase UMKM yang berdagang daring adalah sebesar 37,79% dari total keseluruhan UMKM. Menurut Mendag, platform niaga elektronik perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh UMKM untuk merambah pasar yang lebih luas, sehingga nantinya bisa merambah pasar ekspor.