wmhg.org – Kepala Suku Besar Moni dari Kabupaten Intan Jaya, Musa Kobogau menegaskan bahwa masyarakat dari Kabupaten Paniai, khususnya empat distrik yaitu Distrik Duma-Dama, Distrik Dogomo, Distrik Bibida, dan Distrik Youtadi, tidak seharusnya terlibat dalam konflik yang melibatkan suku Moni dan suku Mee.
Hal tersebut disampaikannya, merespons pernyataan sekelompok orang yang mengancam akan melakukan perang suku apabila Suku Mee tidak mendapatkan perhatian.
Sebagai Kepala Suku Besar Moni, saya menegaskan bahwa kami tidak pernah mengajak masyarakat untuk berperang. Kami memiliki keakraban, adat istiadat, dan cara hidup yang telah terjalin dengan baik antara masyarakat suku Moni dan suku Mee di Kabupaten Paniai, ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima wmhg.org, Jumat (4/10/2024).
Musa menambahkan bahwa Kabupaten Intan Jaya terdiri dari empat suku besar, yaitu suku Wolani, Moni, Duga, dan Dani.
Ia menekankan bahwa perbedaan budaya dan adat istiadat antara suku Moni di Intan Jaya dan suku Mee di Paniai sangat jelas.
Suku Moni di Intan Jaya memiliki kabupaten dan adat istiadat sendiri. Kami tidak terlibat dalam perang dengan suku lain, dan kami tidak akan membiarkan konflik ini mempengaruhi hubungan antar suku di sini, katanya.
Musa menyatakan penolakannya terhadap tindakan provokatif dari pihak yang mengatasnamakan suku Moni.
Kami tidak ingin hal-hal seperti ini menciptakan kerusuhan di masyarakat. Intan Jaya memiliki hak yang besar dan pemilih yang telah terdaftar, ungkapnya.
Ia berharap masyarakat Kabupaten Intan Jaya tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pernyataan yang tidak jelas.
Intelektual dari Kabupaten Intan Jaya, Septinus Tipagau, juga memberikan tanggapan mengenai isu ini. Ia menjelaskan bahwa meskipun ada kesamaan dalam beberapa aspek kehidupan, suku Moni di Intan Jaya memiliki budaya, bahasa, dan adat istiadat yang sangat berbeda dari suku Mee di Paniai.
Pernyataan yang mengajak perang suku dari pihak-pihak tertentu sangat keliru. Kami, suku Moni dari Intan Jaya, tidak pernah mengajak orang untuk berperang, tegasnya.
Kedua tokoh ini berharap agar masyarakat Kabupaten Intan Jaya dapat menyambut Pemilu Gubernur dan Bupati dengan cara yang damai dan bermartabat. Musa Kobogau menekankan pentingnya menjaga suasana yang kondusif dan menghindari konflik yang dapat merusak demokrasi.
Kami ingin pemilihan ini berjalan dengan adil dan jujur, tanpa adanya kerusuhan yang merusak, katanya.
Kontributor : Elias Douw