wmhg.org – Anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera mengusulkan agar pemberian golden visa juga diperbanyak kepada ilmuwan dan aktivis yang pernah mendapatkan penghargaan Nobel.
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, sebagai pelaksana, disarankan untuk membuat daftar kandidat penerima golden visa. Kemudian melakukan pendekatan agar tertarik berinvestasi di Indonesia.
Cara seperti itu juga yang dilakukan oleh Singapura dengan mengundang para peraih hadiah Nobel untuk menjadi dosen di universitas-universitas tersebut.
Peraih hadiah Nobel itu, misalkan fisika, kimia, matematika, teknik, sains, kesenian, itu mau datang bukan cuma dengan gaji yang gede, tetapi budget risetnya juga gede,” kata Mardani dalam diskusi media The Indonesian Forum secara virtual, Kamis (29/8/2024).
Orang yang memiliki kemampuan tertentu itu bisa diberikan golden visa kategori global talent, seperti yang didapatkan pelatih Timnas sepakbola Shin Taeyong dan founder ChatGPT Samuel Altman.
Menurut Mardani, Indonesia perlu mencontoh apa dilakukan Singapura untuk membuat negara maju dan berkualitas.
“Kita pun harus demikian, memberi golden visa untuk orang-orang yang memang punya kemampuan mendongkrak ekonomi kita, mendongkrak nama Indonesia,” ucapnya.
Orang-orang tersebut tidak terbatas pada investor. Mardani menyoroti bahwa pejuang kemanusiaan, pejuang lingkungan, dan para tokoh di masing-masing bidang juga bisa membantu Indonesia dalam mewujudkan ambisi Indonesia Emas 2045.
“Orang-orang yang memang ternama di bidang masing-masing itu bisa kita tarik untuk masuk ke Indonesia,” ujar kader PKS tersebut.
Data Dirjen Imigrasi Kemenkum HAM tercatat kalau saat ini telah ada 500 pemilik golden visa di Indonesia dengan nilai investasi sebanyak Rp4 triliun. Sektor perbankan jadi yang paling banyak diminati oleh para WNA. Imigrasi ditargetkan bisa mendapatkan sampai 1.000 pemegang golden visa hingga akhir tahun ini.