wmhg.org – JAKARTA. Pemerintah berencana melakukan penarikan utang di awal (pre funding) pada akhir tahun ini atau pada kuartal IV-2024, untuk pembiayaan tahun depan.
Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Riko Amir mengatakan, pertimbangan pemerintah melakukan pre funding adalah karena pemerintah tidak akan menerbitkan lagi surat berharga negara (SBN) valuta asing (valas) akhir tahun ini.
Di samping itu, kondisi perekonomian global maupun domestik terus membaik akhir tahun ini, sehingga biaya utang yang dikeluarkan direpresentasikan menurun.
“Selain itu, kita bisa melakukan pre funding tahun ini untuk tahun depan, dalam rangka bahwa utang kita baik secara net atau gross cukup tinggi tahun depan,” tutur Riko dalam media gathering, Kamis (26/9).
Sehingga dengan prinsip oportunistik, pre funding ini dilakukan untuk menghemat biaya dan juga risiko utang.
Untuk diketahui, pemerintah berencana menerbitkan utang baru melalui SBN sebesar Rp 642,56 triliun pada 2025. Penerbitan SBN tersebut naik 42,2% jika dibandingkan dengan outlook APBN tahun 2024 sebesar Rp 451,85 triliun.
Meski begitu, Riko menyampaikan pihaknya masih belum menentukan apakah akan melakukan pre funding dengan menerbitkan SBN valas atau SBN domestik, akan tergantung dengan permintaan pasar.
“Ini sifatnya lebih fleksibel. Ke depan diharapkan perekonomian kita baik dan kondisi market lebih menarik, memenuhi pembiayaan jatuh tempo,” ungkapnya.