wmhg.org – JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis kondisi inflasi indeks harga konsumen (IHK) tetap terjaga rendah dalam kisaran sasaran 2,5% plus minus 1%.
Adapun inflasi tercatat rendah di seluruh komponen sehingga mencapai 1,84% year on year (YoY) pada September 2024. Inflasi inti tercatat sebesar 2,09% YoY, sementara inflasi volatile food (VF) terus menurun menjadi 1,43% YoY, dari level bulan sebelumnya 3,04% YoY.
Sri Mulyani menyebut, penurunan inflasi volatile food didukung oleh peningkatan pasokan pangan seiring berlanjutnya musim panen, eratnya sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat atau Daerah (TPIP/TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), serta pengaruh base effect harga pangan.
“Ke depan, pemerintah dan BI meyakini inflasi IHK tetap terkendali dalam kisaran sasarannya,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (18/10).
Baca Juga: KSSK: Nilai Tukar Rupiah Menguat 2,08% pada Kuartal III 2024
Inflasi tetap terjaga sejalan dengan kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik.
Pun dengan imported inflation (kenaikan harga barang dan jasa di dalam negeri yang disebabkan oleh naiknya harga barang impor) yang diperkirakan tetap terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi.
“Selain itu, BI terus berkomitmen memperkuat efektivitas kebijakan moneter bersinergi dengan konsistensi bauran kebijakan fiskal oleh pemerintah sebagai shock absorber, guna menjaga inflasi tahun 2024 dan 2025 terkendali dalam sasaran, dengan tetap mendukung upaya penguatan pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.