wmhg.org – JAKARTA. Pengusaha meminta presiden-wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran selektif dalam memilih anggota kabinetnya. Terlebih untuk kementerian yang menangani perekonomian.
Pelaku usaha berharap agar kabinet Prabowo-Gibran lebih mengedepankan figur yang profesional, berpengalaman, leadership, semangat kolaboratif, mumpuni pada bidang yang dipimpinnya dan jauh dari sifat ego sektoral.Â
Sekalipun merupakan perwakilan partai politik, tetap mengedepankan profesionalisme yang dimiliki. Sehingga ketika menjabat seratus persen mengabdi untuk rakyat, bukan pada partai politik yang diusungnya, ujar Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sarman Simanjorang, Selasa (15/10).
Sarman menyebut, diperlukan menteri yang mampu bekerja sama, menciptakan strategi dan terobosan baru menghadapi dinamika perekonomian global yang penuh ketidakpastian.
Kita berharap ketika nama nama menteri diumumkan mendapat respons yang positif dari pasar keuangan, indikatornya misalnya IHSG dan nilai tukar mata uang kita menguat, ucap Sarman.
Dunia usaha merespons positif masuknya sejumlah menteri lama yang akan bergabung di kabinet Prabowo-Gibran. Menurut Sarman sejumlah menteri lama sudah teruji dan memiliki kinerja yang baik di bidangnya, seperti Sri Mulyani, Erick Tohir, Bahlil Lahadalia, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Sakti Wahyu Trenggono,Tito Karnavian, Agus Gumiwang, Pratikno, Budi Gunadi Sadikin, Dito Ariotedjo, dan lainnya.Â
Pelaku usaha berharap para menteri dapat bergerak cepat merespons dinamika ekonomi global dan nasional. Seperti antisipasi perlambatan perdagangan dan investasi lintas negara dan pergerakan modal antar negara, ungkap Sarman.
Menyikapi jumlah kabinet yang diperkirakan 46 pos kementerian, sejauh itu merupakan kebutuhan presiden dan wakil presiden terpilih untuk mencapai visi dan misi yang akan ditetapkan, pelaku usaha dapat memahami.
Namun, dengan catatan jangan sampai memperpanjang mata rantai birokrasi yang memperlambat pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha.
Dunia usaha berharap kabinet Probowo-Gibran adalah kabinet yang kompak, serasi, sevisi, searah dan jauh dari praktik korupsi, pungkas Sarman.