wmhg.org – Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) pada Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita sejumlah dokumen hasil penggeledahan di terminal milik Pertamina Patra Niaga di Tanjung Gerem, Kecamatan Grogor, Cilegon, Banten.
Kapuspenkum Kejakgung, Harli Siregar, mengatakan penggeledahan ini dilakukan pada Jumat (28/2/2025) lalu.
Adapun, penggeledahan yang dilakukan penyidik terkait dengan dugaan kasus tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah pada Subholding Pertamina.
“Hasil geledah Tanjung Gerem, yaitu penyitaan dokumen sebanyak 10 container dokumen dan 3 dus,” kata Harli saat dikonfirmasi awak media, Senin (3/3/2025).
Dalam penggeledahan tersebut, kata Harli, pihaknya juga ikut menyita sejumlah barang bukti elektronik. Barang-barang tersebut, nantinya bakal dianalisa lebih lanjut.
“Penyidik terus berupaya mencari bukti sebanyak-banyaknya untuk membuat seterang tindak pidana ini,” jelas Harli.
Diketahui bersama, Kejaksaan Agung menjerat 9 orang tersangka dalam dugaan korupsi tata kelola Pertamina.
Dalam praktiknya, para petinggi Pertamina yang terjerat dalam kasus ini melakukan impor meski ketersediaan minyak mentah di Indonesia tersedia.
Selain itu, mereka juga melakukan manipulasi harga bahan bakar saat melakukan mengimpor. Harga bahan bakar sengaja dinaikan oleh Pertamina untuk mendapatkan keuntungan dengan cara melawan hukum.
Pihak Pertamina juga melakukan impor bahan bakar dengan kadar oktan 90 atau perlaite, dengan harga Ron 92 atau pertamax.

Berdasarkan temuan penyidik, kedua bahan bakar tersebut kemudian dioplos, dan dijual dengan label Ron 92 atau pertamax.
Dalam perkara ini, ada 9 orang tersangka yang telah ditetapkan oleh penyidik Kejagung. Kesembilan orang ini yakni:
Riva Siahaan selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga;Sani Dinar Saifuddin selaku Direktur Optimasi Feedstock dan Produk;Yoki Firnandi selaku Dirut PT Pertamina Internasional Shipping;Agus Purwono selaku Vice President Feedstock Manajemen Kilang Pertamina Internasional;Muhammad Kerry Andrianto Riza atau MKAR selaku Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa. Kerry diketahui merupakan anak dari saudagar minyak Riza Chalid;Dimas Werhaspati selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim;Gading Ramadhan Joedo selaku Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus Dirut PT Orbit Terminal Merak;Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat Pertamina Patra Niaga;Edward Corne selaku VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga.