wmhg.org – Presiden terpilih Prabowo Subianto dinilai masih kecewa terhadap pernyataan Anies Baswedan yang memberinya nilai 11 dari 100 saat debat Pilpres 2024. Itu sebabnya, Prabowo masih mengungkit pernyataan tersebut dalam pidatonya akhir-akhir ini.
Pengamat politik Agung Baskoro menyarankan kepada Anies perlu lebih mawas diri dan memperhatikan perkataannya.
Saya melihatnya memang beliau kecewa sekali ya waktu debat Pilpres kemarin Pak Anies memberikan nilai yang kurang pas dan pantas kepada beliau sehingga kecewaan itu terbawa sampai sekarang. Dan ya ini sebagai arahan untuk Anies agar lebih hati-hati ketika mengeluarkan statement dalam konteks apapun, kata Agung saat dihubungi wmhg.org, Senin (2/9/2024).
Tak hanya membuat Prabowo kecewa, menurut Agung, perjalanan politik Anies bisa jadi makin terjal imbas dari ucapannya tersebut. Terlebih, Prabowo akan menjadi kepala negara hingga 2029 nanti.
Walau begitu, dia melihat fenomena penjegalan Anies di Pilkada Jakarta 2024 bukan termasuk perbuatan Prabowo untuk menyingkirkan mantan Menteri Pendidikan tersebut.
Beliau bukan orang yang benar-benar menghalalkan segala cara untuk mengeliminasi kesempatan lawan-lawan politiknya untuk berkompetisi. Saya kira Pak Prabowo punya jiwa patriot dan pendekar yang fair play lah, ujarnya.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis itu menilai karakter Prabowo sebagai seorang politisi memang sangat kompetitif. Dan saat ini, Prabowo juga terlihat kalau dirinya sangat hati-hati dengan Anies.
Prabowo diketahui kembali mengungkit nilai 11 dari 100 itu pada saat menyampaikan pidato di penutupan Rapimnas Partai Gerindra di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 31 Agustus 2024. Meskipun begitu, Prabowo menegaslan kalau dirinya tidak dendam.
Udah… udah…, sekarang tidak boleh nyindir-nyindir lagi. Jangan ada yang nyebut angka 11 ya. Jangan. Jangan! Nggak boleh, nggak boleh, kata Prabowo di hadapan para kader Gerindra.
Dia juga menekankan bahwa rakyat membutuhkan pemimpin yang mampu bersatu dan bekerja sama demi kepentingan bangsa.