wmhg.org – JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap keseriusan Presiden Prabowo Subianto dalam membangun tanggul laut raksasa (giant sea wall) yang membentang dari Banten hingga Gresik.
AHY menjelaskan, pembangunan giant sea wall tersebut dilakukan demi memastikan masyarakat Indonesia mendapatkan penghidupan yang layak, khususnya bagi nelayan yang berada di kawasan pesisir.
“Kita harap akan ada tanggul yang lebih kokoh, lebih tinggi dan bisa mengamankan masyarakat terutama para nelayan yang ada di pesisir Utara. Jadi itu dua highlight selain proyek-proyek yang kita lanjutkan untuk dibangun ke depan,” jelasnya.
AHY tak memungkiri pembangunan giant sea wall bakal menelan anggaran yang cukup besar. Untuk itu, dia mengimbau Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk memilah proyek lainnya selain proyek ini.
Baca Juga: Menko AHY: Pembangunan Tanggul Muara Baru Penting untuk Keselamatan Masyarakat
AHY pun mengimbau agar pembangunan tanggul raksasa itu bisa dilakukan dengan skema pembiayaan kreatif agar tak mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Memang semangatnya kita lebih hemat, tapi lebih tepat sasaran, jadi nanti tak semua proyek infrastruktur itu bersumber dari APBN ada yang bersumber dari yang lain,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menjelaskan proyeksi panjang tanggul dari Cilegon sampai Gresik mencapai 958 kilometer (km).
“Kami sudah buat trial 1 dari Tangerang ke Bekasi sepanjang 43 km beberapa tahun lalu dengan grant dari Korea Selatan dan Belanda untuk basic design,” terangnya.
Kerja sama Indonesia, Korea Selatan dan Belanda untuk tanggul laut di mulai pada 2016 dengan pembentukan Trilateral Cooperation. Hal ini bertujuan mengembangkan strategi komprehensif dan business case dalam upaya pemulihan lingkungan Pesisir Teluk Jakarta.