wmhg.org – JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan sejumlah aturan untuk mendukung keberadaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Kepala BPI Danantara Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan, pembahasan regulasi Danantara dibahas bersama kementerian/lembaga. Terdekat, regulasi yang disiapkan berupa peraturan pemerintah (PP) yang akan ditandatangani Presiden Prabowo.
“Akan diteken pak Prabowo, peraturan pemerintah,” ujar Muliaman di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/11) malam.
Wakil Kepala BPI Danantara Kaharudin Djenod menambahkan, akan ada sejumlah regulasi yang disiapkan untuk mendukung keberadaan BPI Danantara.
Regulasi tersebut di antaranya peraturan pemerintah, peraturan presiden, serta regulasi yang kemungkinan diterbitkan yakni instruksi presiden dan undang – undang. Meski begitu, penerbitan regulasi itu akan dilakukan secara bertahap.
“Perpres, peraturan pemerintah. Kemudian juga ada kemungkinan inpres (instruksi presiden), dan terakhir undang – undang. Kalau namanya undang – undang butuh waktu dan bertahap,” ucap Djenod.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani menyatakan tidak ada hambatan dalam proses peluncuran BPI Danantara.
Proses peluncuran BPI Danantara dilakukan secara transparan, terbuka, dan mengikuti peraturan yang ada. Serta paling penting tata kelolanya juga harus diutamakan.
Harapannya proses ini juga bisa berjalan dengan baik dan juga dengan cepat. Sebab itu, pihaknya bersama pimpinan BP Investasi Danantara diminta untuk selalu mengupdate perkembangan-perkembangan ke presiden. Karena presiden ingin mengikuti langsung proses-proses ini.
Justru tidak ada hambatan, justru kita sesuai dengan bapak presiden ingin memastikan bahwa kita ini melakukan ini sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang ada, ujar Rosan
Rosan menambahkan, BP Investasi Danantara didukung sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Inggris.
Sangat positif dari beberapa negara, termasuk juga terakhir dari UK dan juga dari Abu Dhabi responnya sangat positif dan bahkan mereka siap memberikan juga asistensi, ucap Rosan.
Lebih lanjut, Rosan mengatakan, manajemen sumber daya manusia (SDM) Danantara akan diisi sosok yang profesional dan kredibel. Hal ini agar Danantara mampu memberikan kontribusi dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
Agar kita bisa mampu membiayai tidak hanya bergantung kepada investor dari luar, tetapi juga punya kekuatan dari diri sendiri dan juga bisa bersama-sama dengan investor luar untuk mempercepat target dari 8% ini, jelas Rosan.
Sebagai informasi, Danantara akan menjadi lembaga pengelola investasi Indonesia yang lebih luas dari anggaran pemerintah. Adapun tujuan pembentukan Danantara untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara dengan skala besar dan koordinasi yang lebih baik.