wmhg.org – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi produksi beras pada tahun 2024 turun 2,43 persen menjadi 30,34 juta.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan penurunan ini dipicu pleh subround I (Januari-April) 2024 yang mengalami penurunan produksi sebesar 1,91 juta ton atau turun sebesar 11,07% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023.
Penurunan ini dipicu oleh subround I pada bulan Januari hingga April 2024, urai Amalia dalam rapat koordinasi inflasi mingguan, Senin (28/10).
Walau begitu, Amalia mengatakan pada subround II (Mei-Agustus) 2024 produksi beras meningkat lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya yakni naik menjadi 10,81 juta ton dari periode yang sama di tahun lalu yang hanya 10,65 juta ton.
BPS juga memprediksi pada subround III (September-Desember) 2024, produksi beras masih lebih besar menjadi 8,48 juta ton dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya 7,46 juta ton.
Kalau sepanjang tahun lalu, total memang penurunanya 0,76 juta ton, dikontribusi oleh turunya beras di subround I, tapi subround II dan III memberikan kontribusi positif jika dibandingkan tahun lalu, ujar Amalia.
Di lain sisi, total produksi jagung pipilan kering kadar air 14% tahun 2024 diperkirakan mencapai 15,21 juta ton atau mengalami peningkatan sebanyak 0,43 juta ton dibanding tahun 2023.
Amalia menyebut peningkatan ini disumbang oleh kenaikan produksi pada subround I (Januari-April) 2024 sebesar 0,18 juta ton.
Namun pada subround II (Mei-Agustus) 2024 mengalami penurunan sebesar 0,07 juta ton dan juga diperkirakan terjadi kenaikan kembali pada subround III (September-Desember) 2024 sebesar 0,32 juta ton.