wmhg.org – Republik Indonesia saat ini tengah bersiap menantikan kunjungan apostolik Sri Paus Fransiskus pada 3-6 September 2024.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, menyatakan betapa Gereja Indonesia sangat bersyukur dan bersukacita menyambut kedatangan Bapa Suci Paus Fransiskus.
Disebutkannya bahwa dalam keterbatasan kesehatan dan usia, kepala negara Takhta Suci Vatikan dan imam tertinggi Katolik sedunia ini tetap bersedia mengunjungi dan berjumpa langsung dengan umatnya.
“Beliau menunjukkan kasih kebapaannya untuk meneguhkan dan menguatkan iman umat,” papar Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC.
Oleh karena itu, Konferensi Waligereja Indonesia atau KWI bekerja sama dengan Nunsius Apostolik Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia membentuk panitia pada April 2024.
“Sudah bekerja mempersiapkan segala sesuatu sampai saat ini,” lanjutnya.
Dipaparkan pula, ada 56 Panitia Inti dan 107 Relawan Inti terlibat dalam persiapan kunjungan apostolik Sri Paus Fransiskus di Indonesia.
Bersama Panitia, KWI bekerja sama dengan pemerintah dan otoritas yang berwenang. Untuk mengatur logistik, koordinasi keamanan, transportasi, protokol kesehatan, sampai publikasi media.
“Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah yang telah menunjukkan kesungguhan hati dalam menyambut Paus, pemimpin Gereja sekaligus pemimpin negara Vatikan,” ungkap Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC.
Bekerja sama dengan media Vatikan dan media internasional serta media lokal untuk meliput perjalanan Paus, Panitia saat ini mencatat sudah ada 700 media lebih yang terakreditasi dan 88 media yang ikut meliput dengan ikut di pesawat sewaan Sri Paus. Mereka dimasukkan dalam kelompok Vatican Accredited Media Personnel atau VAMP.
Panitia juga menyambut dukungan media yang luar biasa dalam meliput agenda Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia.
Dari catatan Panitia terkini, sebanyak 732 jurnalis telah terdaftar untuk melakukan peliputan. Termasuk dari mereka adalah ke-88 jurnalis yang ikut dalam penerbangan Sri Paus.
Kemudian ada 635 orang lainnya yang hadir sebagai media lokal, nasional, serta internasional yang terakreditasi di Indonesia.
“Kami juga meminta dukungan masyarakat untuk dapat menyukseskan perjalanan apostolik Paus Fransiskus yang tentunya akan menjadi pengalaman rohani yang berharga untuk umat Katolik di Indonesia,” tukas Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC.
Sedangkan Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menambahkan bahwa Gereja Katolik di Indonesia mendorong umat memaknai dan merefleksikan nilai-nilai hidup yang dianut dan diajarkan Paus Fransiskus.
“Terutama tentang tema kunjungan di Indonesia yaitu Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa atau Faith, Fraternity, and Compassion,” ungkapnya.
“Banyak pilihan simbolik tentang ini yang ditunjukkan Paus Fransiskus. Pertama-tama dengan memilih motto ketika menjadi uskup dan paus, yaitu “Miserando atque eligendo” atau “ia melihatnya dengan mata penuh kerahiman dan memanggil dia”, jelas Romo Kardinal Suharyo.
Saat berusia 17 tahun Sri Paus Fransiskus memiliki pengalaman otentik akan Allah Yang Maharahim saat masuk ke kamar pengakuan dan merasakan Kerahiman Allah yang tanpa batas,” katanya lagi.
Sedangkan Ketua Panitia Pelaksana Kunjungan Paus ke Indonesia, Ignasius Jonan menyatakan perjalanan apostolik Bapa Suci masih sesuai rencana.
”Hingga saat ini agenda perjalanan Paus, seperti sudah diumumkan sebelumnya,” tandasnya.
Untuk persiapan rohani, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC menyatakan bahwa Gereja Indonesia pertama-tama diminta berdoa untuk kelancaran kunjungan Paus.
Bahkan disiapkan kelompok doa yang terus-menerus berdoa tanpa henti untuk kelancaran acara ini.
“Seluruh umat di Indonesia dalam ibadah-ibadahnya mendoakan doa khusus yang disebarkan kepada semua umat,” urainya.
“Keuskupan-keuskupan dan Paroki-paroki mengadakan Katekese dan Formasi Rohani,” jelas Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC.
Penyediaan materi katekese dan formasi rohani itu bertujuan untuk membantu umat memahami makna dan tujuan kunjungan apostolik Paus. Serta mengajak mereka untuk berpartisipasi secara aktif dan penuh iman.
Kemudian, Gereja Indonesia bekerja bersama dalam menyelenggarakan Perayaan Ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada 5 September 2024.
Dari sejumlah agenda Paus Fransiskus di Indonesia, salah satu yang akan melibatkan banyak umat adalah Perayaan Ekaristi di GBK. Dengan jumlah keikutsertaan umat mencapai 80 ribu lebih.
“Keuskupan-keuskupan dan paroki mengorganisir umatnya untuk dengan tertib boleh hadir dalam Perayaan Ekaristi. Para Imam juga akan menjadi konselebran dan membantu membagikan komuni,” kata Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC.
Kata tertib di sini bermakna bahwa yang bisa hadir dalam Perayaan Ekaristi telah mengenakan gelang undangan.
Diharapkan seluruh umat yang dapat hadir mengikuti semua saran dan anjuran panitia supaya dapat berjalan lancar.
“Sementara, umat yang tidak kebagian tempat agar tidak datang ke GBK karena pasti tidak diizinkan masuk. Sebaiknya mengikutinya lewat siaran televisi atau YouTube,” kata Ignasius Jonan.
Panitia telah menggelar persiapan di setiap venue mau pun koordinasi lintas sektor untuk mempersiapkan yang terbaik dalam kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia.
Termasuk soal kesehatan sudah disiapkan tim kesehatan untuk Paus dan seluruh umat.
Senada soal keamanan, pengaturan lalu-lintas, dan parkir sudah disiapkan tim panitia bersama sektor pemerintah terkait.